Cendekiawan muslim penulis Kitab Tafsir Al-Misbah, Pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), Muhammad Quraish Shihab. (foto: instagram/pewartasatu.com)
JAKARTA. Pewartasatu.com — Pada rubrik Mutiara Ramadhan sebelumnya, Selasa 5 April 2022, penulis Kitab Tafsir Al-Misbah, Quraish Shihab, sebagamana dikutip dari NU Online, telah menyinggung sifat-sifat Allah.
Antaranya, Allah tidak makan, tidak minum, tidak berpasangan, dan lain-lain.
Quraish Shihab menyebut bahwa puasa merupakan salah satu ibadah yang berusaha mewujudkan sifat-sifat Allah sesuai kadar dan kemampuan makhluk.
Lebih jauh tentang sifat-sifat Allah yang dapat diteladani manusia itu, berikut uraian yang dilansir dari akun Youtube milik Najwa Shihab .
Quraish Shihab pertama-tama menjelaskan tentang definisi beragama. “Salah satu definisi beragama yang dapat diterima oleh para ahli dan agamawan…beragama itu adalah upaya meneladani sifat-sifat Tuhan,” ujarnya.
“Tuhan itu kan sifatnya indah-indah, kalau mau beragama, maka teladanilah sifat Tuhan,” imbuhnya.
Lalu, hubungannya dengan puasa itu apa?
Quraish Shihab kembali menjelaskan bahwa kita sebagai manusia tentunya memiliki banyak kebutuhan.
Di antara kebutuhan tersebut, ada yang namanya kebutuhan fa ‘ali yang paling mendesak.
Kebutuhan fa ‘ali adalah kebutuhan yang berhubungan dengan tubuh kita sendiri, yaitu makan, minum dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam konteks meneladani sifat Allah, Allah tidak butuh makan, tetapi manusia butuh makan.
“Teladani sifat Allah sesuai kemampuan kita. Islam mengukur, manusia normal bisa menahan lapar sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.”
“ Niatkanlah meneladani sifat Allah sesuai kemampuan,” ujarnya.
Tidak makan, tidak minum maupun tidak berhubungan seks itu adalah puasa. Tetapi hakikat puasa sebenarnya bukan hanya itu.
Quraish Shihab kembali menegaskan bahwa sifat-sifat Allah itu banyak.
Ayah dari presenter kondng Najwa Shihab ini, kembali memberi contoh tentang sifat Allah, yaitu Maha Mengetahui.
Pada poin tersebut, manfaatkanlah saat-saat berpuasa untuk mencari tahu hal-hal yang baik, seperti membaca Alquran, mengikuti tadarus.
Hal itu adalah bagian dari belajar dan mencari tahu.
Allah juga memiliki sifat Maha Pemaaf, maka belajarlah untuk menjadi orang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Namun dari 99 sifat Allah yang ada, beliau menegaskan satu poin penting.
“Menurut Imam Ghazali, semua 99 sifat Allah itu bisa kita teladani, kecuali satu hal yang tidak bisa kita teladani, yaitu sifat Ketuhanan-Nya,” tegas Quraish Shihab.
Jadi, puasa yang benar adalah seperti itu, tidak hanya menahan lapar dan haus saja.
Quraish Shihab juga menyimpulkan, dengan kita belajar meneladani sifat Allah, maka sama halnya dengan kita membangun peradaban yang lebih baik.
Sumber: JemberNetwork.com.13 Maret 2022.