Raker Dengan Gubernur BI, Anis Sampaikan Tantangan Yang Akibatkan Penghasilan BI Turun

JAKARTA, Pewartasatu.com– Burden Sharing atau menanggung beban bersama antara Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Bank Indonesia (BI) berpotensi mempengaruhi beban serta penghasilan Bank Sentral Indonesia tersebut.

Karena itu, kata politisi senior yang juga ekonom di Komisi XI DPR RI, Dr Hj Anis Byarwati kepada Pewartasatu.com, Selasa (29/9) pagi mengatakan, sebagai anggota komisi yang membidangi keuangan, perbankan dan pembangunan. dia meminta informasi update kondisi permodalan BI terbaru.

“Kami dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) concern terhadap hal tersebut karena burden sharing ini berpotensi memengaruhi beban dan penghasilan Bank Indonesia. Selain itu, kondisi permodalan BI juga harus tetap dijaga dilevel minimal 10 persen dari total kewajiban moneter,” lanjut Anis.

Bahkan hal tersebut juga dipertanyakan Anis dalam Raper Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI dengan Gubernur BI dan jajarannya yang digelar secara virtual awal pekan ini.

Menurut data yang disampaikan BI, otoritas moneter sudah membeli sekitar Rp410,92 triliun Surat Berharga Negara (SBN) tahun ini baik di pasar perdana maupun sekunder. Dari total itu, Rp234,65 triliun dibeli di pasar pendana. Rp51,17 triliun dibeli melalui mekanisme pasar dan Rp183,48 triliun lewat pembelian langsung.

Pada kesempatan itu, pemegang gelar S3 Ekonomi Syariah Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu juga menanyakan tentang kemampuan BI dalam menjaga rasio modal. “Seberapa besar kemampuan BI menjaga agar rasio modal tetap minimal 10 persen dari kewajiban moneter di tengah-tengah beban yang meningkat dan penghasilan yang menurun,” tanya Anis.

Wakil rakyat dari Dapil Jakarta Timur ini juga menyampaikan tantangan yang menyebabkan penurunan penghasilan BI. “Kami mengindentifikasi dua tantangan yang menyebabkan penurunan penghasilan Bank Indonesia,” ujar Anis.

Kedua tantangan BI tersebut adalah penurunan yield obligasi dan suku bunga acuan dunia, yang akan memengaruhi realisasi pendapatan bunga BI dan hilangnya pendapatan BI dari SBN karena skema burden sharing. (fandy)

akhir Rasyid Tanjung: