Rusia – Perancis Memanas, Perang Ekonomi Bisa Berubah Jadi Perang Betulan

Dmitry Medvedev, orang dekat Vladimir Putin mengirim ancaman potensi perang Rusia-Prancis. (foto : Associated Press)

JAKARTA, Pewartasatu.com — Wakil ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia Dmitry Medvedev memberikan peringatan keras kepada Perancis yang belakangan ini banyak menyoroti kebijakan ;politik Rusia.

Medvedev yang merupakan Ia merupakan orang dekat Vladimir Putin dan yang pernah menjabat presiden Rusia pada 2008-2012 ketika Putin terbentur batas masa jabatan sebagai presiden merespons frasa ‘perang ekonomi’ yang dilontarkan Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire pada Selasa (1/3/).

Sebelumnya, dalam wawancara dengan radio France Info, Le Maire bicara tegas mengenai sanksi ekonomi Barat terhadap Rusia. Menurutnya, Uni Eropa akan memberlakukan ‘perang ekonomi’ terhadap Rusia.

Sebagaimana dikutip dari kantor berita TASS, Komentar itu menyusul sejumlah sanksi ekonomi berat yang telah menjerat Rusia. Salah satunya adalah dikeluarkannya sejumlah bank Rusia dari layanan transaksi finansial SWIFT.

“Kami akan melancarkan perang ekonomi dan finansial total lawan Rusia. Rakyat Rusia akan membayar konsekuensi ini,” kata Le Miare. Akibat komentar itu, Medvedev pun mengirim ancaman dingin melalui media sosialnya.

“Hari ini, ada menteri Prancis yang bilang mereka mendeklarasikan perang ekonomi terhadap Rusia. Jaga bicaramu, Tuan-Tuan! Dan jangan lupa, dalam sejarah manusia, perang ekonomi seringkali berubah jadi (perang) betulan,” lanjutnya.” kata Medvedev.

Sejak awal invasi ke Ukraina, pemerintahan Vladimir Putin telah mengingatkan agar negara lain tidak ikut campur. Belakangan ini, sang presiden menyiagakan unit pasukan nuklir setelah munculnya pernyataan-pernyataan agresif dari NATO walaupun belum satupun negara yang terlibat langsung di medan untuk membantu Ukraina. Dukungan diberikan melalui sanksi ekonomi terhadap Rusia dan pengiriman senjata. (jimas)

Hasyim Husein: