SBB, Pewartasatu.com – Cuaca buruk yang melanda sebagian besar wilayah Provinsi Maluku, termasuk Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) beberapa waktu lalu, menimbulkan kerusakan terhadap sejumlah fasilitas umum maupun rumah-rumah warga di kabupaten tersebut. Banyak yang sudah mendapat perhatian pemerintah, namun ada juga belum bahkan tidak sama sekali.
Anggota DPRD Provinsi Maluku, Daerah pemilihan (SBB), M.Hatta Hehanussa menyambangi dusun Waiselang, dan Kelapa Dua, Desa Kairatu, Kabupaten SBB. Politisi Partai Gerindra itu melihat langsung lokasi bencana di dua dusun tersebut, setelah menerima informasi dan laporan dari warga atas apa yang menimpah pemukiman mereka.
Sejumlah warga yang ditemui di lokasi mengatakan, bahwa sampai saat ini mereka belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah.
“Setelah kita menerima informasi jika dampak dari cuaca buruk hingga mengakibatkan banjir dan longsor beberapa waktu lalu, maka kami berkesempatan untuk meninjau dusun Waiselang dan Kelapa Dua,” kata Hehanussa kepada wartawan usai meninjau dua lokasi bencana itu, Senin (8/8/2022).
Menurut Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku itu, untuk dusun Kelapa Dua, ada dua buah rumah warga alami longsor akibat banjir dan hantaman ombak.
“Ada dua buah rumah di tepi pantai Dusun Kelapa Dua yang rusak parah akibat banjir yang mengikis pondasi rumah, dan hantaman ombak laut saat cuaca ekstrim beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Hehanussa mengungkapkan, bahwa selain banjir dan dihantam ombak akibat talud pantai di dusun tersebut sudah roboh sejak beberapa waktu lalu, kejadian itu sudah terjadi sebelum cuaca buruk di pertengahan hingga akhir Juli kemarin.
“Informasi dari warga bahwa rumah hingga rusak parah dihantam ombak dimana sebagai besar badan kedua rumah itu ambruk, setelah talud pantai yang selama ini menjadi pelindung rumah-rumah warga di tepi pantai itu ambruk lebih awal,” jelasnya.
Dikatakan, dua rumah yang dihuni hampir 10 jiwa itu kini telah mengungsi ke kerabat dekat mereka pasca rumah mereka alami rusak total.
“Mereka sudah mengungsi saat itu juga. Namun yang lebih parah lagi sampai saat ini mereka belum mendapatkan perhatian apapun. Nah ini yang menjadi catatan utama untuk kita bisa memperjuangkan nasib mereka,” bebernya.
Usai dari Kelapa Dua, Hehanussa kemudian mendatangi dusun Waiselang, Desa Kairatu. Di dusun tersebut dirinya langsung mendatangi lokasi longsor yang menimpa salah satu gedung PAUD Nurul Aini dusun Waiselang itu.
“Tembok bagian kirim PAUD Nurul Aini ini roboh setelah dihantam banjir, akibat dari talud sungai yang berada disamping gedung PAUD ini ambruk,” kata dia.
Hehanussa menegaskan, baik rumah warga maupun gedung PAUD di kedua dusun tersebut hingga kini belum juga mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah dan instansi terkat.
“Kasihan juga kalau tidak diperjuangkan. Informasi dari warga jika gedung PAUD yang rusak ini belum dapat bantuan apapun sampai saat ini. Jadi bukan PAUD dan dua rumah warga itu, melainkan ada talud pantai sekitar 70 meter, kemudian talud sungai yang membuat gedung PAUD itu longsor, semuanya sudah menjadi catatan yang nantinya diperjuangkan dengan harapan agar segera tertangani dengan baik,” pungkasnya.(**)