Pewartasatu.com – Filipina memberlakukan tindakan katantina rumah yang ketat dan menghentikan pekerjaan serta transportasi di pulau utama Luzon pada Senin.
Pemerintah dengan segara akan memaksa orang untuk tetap tinggal di dalam rumah mereka masing-masing dan bergantung pada pengiriman serta pasokan medis, sementara transportasi dan pekerjaan akan ditangguhkan kecuali pada layanan-layanan penting, ujar jubir kepresidenan Salvador Panelo, reuters, Senin (16/03/2020).
“Tujuan utama presiden ialah menyelamatkan diri dari diri kita sendiri,” tutur Panelo.
Langkah-langkah tersebut jika dilaksanakan sepenuhnya akan menjadi sala satu yang paling ketat di Asia, karena negara itu telah berusaha menahan wabah tersebut yang terus meningkat menjadi 140 kasus dari tiga hari yang lalu hanya ada 3 kasus dengan kasus 12 kasus kematian.
“Kami adalah prajurit tetapi kami juga adalah musuh,” tutur Panelo. “Kita adalah musuh bagi diri kita sendiri. Kami adalah pembawa virus”.
Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Filipina yakni memperluas penguncian Metropolitan Manila yang akan berlaku pada akhir pekan dan menetapkan perketatan pembatasan imigrasi, melarang pertemuan publik, jarak sosial, penutupan mal serta memberhentikan sementara pergerakan yang tidak penting baik di dalam maupun di luar kota.
Pulau utama Luzon sendiri terdiri lebih dari setengah 107 juta penduduk di negara tersebut. Filipina melihat 47 kasus baru yang telah dikonfirmasi pada Sabtu dan 29 kasus pada hari Minggu.
“Kami tidak akan membiarkan terburu-buru untuk mendapatkan pasokan dan makanan.” Ujar Panelo, bahkan ketika orang-orang Filipina di ibukota berbondong-bondong menyerbu toko-toko untuk mencari stok makanan. “Makanan dan kebutuhan pokok akan dikirim ke rumah, ujarnya.
foto dari liputan6 atau google search