Pewartasatu.com, TANGSEL – Silat Betawi mulai membuka diri untuk kemajuan masyarakat dan meningkatkan prestasi pengagumnya karena ia memiliki banyak aliran, bahkan dari sekian aliran di tanah air berasal dari silat betawi. (9/3/20)
Sebagian besar, silat betawi nampaknya mendominasi berbagai aliran di tanah air, perlu dilestarikan, ungkap pejabat Dinas Pariwisata kota Tangsel pada acara pembukaan temu jawara, Minggu (8/3)
Menurut para praktisi silat Betawi, sejak dahulu sesepuh dan jawara betawi menjaga rahasia masing-masing alirannya. Mereka cenderung tertutup dan hanya menurunkan keahliannya untuk kalangan keluarga saja.
Namun saat ini mereka sudah mulai membuka diri untuk mengembangkan serta mengenalkan silat Betawi kepada masyarakat umum dan bahkan sudah menuju ke arah prestasi.
Hal ini, seperti yang dilaksanakan oleh padepokan Lembah Tawon, cabang Villa Mutiara Tangerang Selatan (Tangsel) yang menyelenggarakan Temu Jawara Tangsel di jalan villa Mutiara, Sawah Baru, Ciputat kota Tangerang Selatan, hari minggu (8/3)
Kegiatan Temu Jawara Tangsel harus menjadi tradisi tahunan karena suatu kegiatan budaya yang harus dikembangkan kepada geberasi ke depan, kata Walikota Airin yang hadir.pada acara tersebut.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dalam mempromosikan silat sebagai bentuk silaturahmi dan juga menciptakan harmonisasi antar padepokan yang ada di Tangerang Selatan Provinsi Banten.
Kegiatan temu jawara ini dihadiri oleh walikota Airin Rachmi Diany sekaligus membuka acara kegiatan temu jawara kota Tangerang Selatan di Padepokan SBPM Lembah Tawon cabang Villa Mutiara.
Harapan kegiatan temu jawara ini anak-anak, remaja mau belajar silat supaya mereka bisa mempertahankan budaya dan tradisi, ujar kepala bidang pariwisata menambahkan.
“Kami pun bangga bisa menghadiri acara temu jawara dan tak lupa ucapan terima kasih kepada para tokoh silat atas kontribusinya, ” ujar Romli.
Melalui temu Jawara Tangsel ini dalam mempertahankan dan melestarikan kesenian silat dan mengupayakan silat masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler di setiap sekolah, demikian Romli.