Ketua Majelis Syura PKS, Dr. Salim Segaf Al Jufri, pada puncak Milad ke 21 PKS, di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).//Foto: dpppks
JAKARTA. Pewartasatu.com – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr. Salim Segaf Al Jufri bicara lebih jauh tentang Koalisi Perubahan. “Perubahan merupakan suatu keniscayaan, hadirnya koalisi perubahan adalah untuk persatuan, bukan untuk memecah belah.
“Koalisi perubahan justru mewujudkan persatuan untuk kemajuan bangsa,” kata Salim dalam pidato kebangsaan pada puncak Milad ke 21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).
Koalisi Perubahan dikenal sebagai tiga Parpol yang berkoalisi (PKS, PD, Nasdem) untuk mengajukan Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres tahun depan.
“Arah dari perubahan yang kita inginkan adalah menuju persatuan, tidak ingin ada permusuhan, kita saling bergandengan tangan menghadirkan perubahan untuk kemajuan bangsa kita,” ucap Salim.
Menteri Sosial RI pada Kabinet Indonesia Bersatu II itu kemudian menyampaikan tiga pesan kebangsaan yang ditujukan untuk anak bangsa, politisi, dan pejabat publik.
Pada pesannya kepada seluruh anak bangsa, Dr. Salim mengajak untuk mencintai negeri dan memberi kontribusi positif untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa Indonesia.
“Yang pertama adalah pesan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia. Kita dilahirkan di negeri tercinta ini dan kemungkinan kita akan meninggal pula di negeri ini. Saya katakan kepada seluruh anak bangsa, siapa saja, cintai negeri ini, bergandengan tangan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” ucap Salim.
“Jangan energi dihabiskan untuk stigmatisasi saya pancasila kamu tidak pancasila, semuanya sama, ingin berkontribusi untuk kebaikan bangsa,” sambungnya.
Pada pesannya yang kedua ditujukan kepada para politisi, Dr. Salim menyerukan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dan memperhatikan masyarakat yang masih dalam kesusahan.
“Yang kedua pesan saya untuk para politisi perjuangkan nasib mereka-mereka yang susah, yang miskin, mereka semua anak bangsa ini aspirasi mereka didengar, wujudkan Keinginan mereka,” tegas Salim.
“Mereka-mereka yang miskin, yang hidupnya pas-pasan,yang hidupnya di bawah garis kemiskinan, yang masih banyak tinggal di rumah tidak layak huni. Perhatikan mereka, perjuangan kesejahteraannya,” sambungnya.
Pada pesannya yang terakhir, ditujukan kepada para pemimpin, Dr. Salim mengingatkan pemimpin saat ini berasal dari rakyat, jangan sampai melupakan dan berlaku tidak adil kepada rakyat.
Pesan saya untuk para pemimpin bangsa, saudara lahir dari rakyat dipilih oleh rakyat, maka berjuanglah untuk rakyat. “Jangan ketika terpilih hanya berpikir kepada kelompok-kelompok tertentu, itulah demokrasi, wujudkan seluruh keinginan rakyat sebab rakyat kita semakin cerdas,” tegas Salim.
“Sebagai seorang pemimpin harus yakin di hati saudara sebagaimana sumpah pemuda satu bangsa satu bahasa satu tanah air. Ketika saudara menjadi pemimpin, cintailah seluruh negeri ini, perhatikan mereka dan saudara adalah milik seluruh rakyat Indonesia walaupun di daerah tertentu saudara kalah,”ujarnya.
Salim menyebut seorang pemimpin harus memperhatikan seluruh rakyat tanpa terkecuali, tidak hanya memikirkan yang mendukungnya saja.
“Jangan yang mendapatkan perhatian hanya di daerah yang mendapatkan kemenangan saudara. Saudara harus memposisikan diri saudara sebagai pemimpin seluruh rakyat Indonesia, apapun agamanya, di manapun mereka berada,” pungkas Salim.
Puncak perayaan Milad 21 PKS, dihadiri sekitar 15.000 anggota dan simpatisan PKS se DKI Jakarta, seluruh unsur pimpinan DPP PKS, turut hadir pimpinan partai Koalisi serta Bakal Calon Presiden RI Anies Baswedan.**