JAKARTA, Pewartasatu.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menemui perwakilan pelaku parekraf di Kota Batam, Kepulauan Riau, untuk mendiskusikan upaya memulihkan perekonomian wilayah melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam diskusi yang digelar di Labors Coffee, Kamis (31/3/2022), Sandiaga mengatakan diskusi antara kedua belah pihak ini membahas berbagai upaya untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Karena, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memegang peranan penting dalam kebangkitan ekonomi serta pembukaan peluang usaha dan lapangan kerja.
“Kami mencatat dari 34 juta lapangan pekerjaan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini memegang peranan penting dan dalam rangka pembukaan kembali Batam dan Bintan, kami akan menyusun kebijakan secara cepat dan tegas,” kata Sandiaga.
Salah satu hal yang dikemukakan oleh perwakilan dari DPD ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) Kepri, Eva, dalam diskusi ini adalah pemberlakuan hasil tes swab PCR sebagai syarat masuk ke Indonesia dari Singapura.
Selain itu, ia juga berharap segera ada kepastian pembukaan perbatasan Indonesia dengan Malaysia dan Singapura, karena pada 29 Maret 2022, usaha travel agent-nya hanya mengangkut seorang penumpang dari Singapura ke Batam
“Saya mohon PCR ini dihapus dan perkembangan ke depan ini visa on arrival sudah diberlakukan. Karena kalau PCR itu tidak dibebaskan, mohon maaf bapak dan ibu, walaupun jalur ferry dibuka, mohon maaf hal itu tidak akan berhasil (mendatangkan wisatawan asal Singapura ke Kepri),” kata Eva.
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga menyampaikan pihaknya sedang berusaha untuk mendorong penghapusan pemberlakuan hasil tes swab PCR sebagai syarat masuk Indonesia.
“Karena kemarin saat penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, kita tidak berlakukan hasil antigen sebagai syarat masuk lokasi sirkuit dan Alhamdulillah tidak memicu peningkatan kasus COVID-19, jadi mohon doanya,” kata Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga juga berpesan agar pelaku parekraf di Batam juga mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan wisatawan nusantara sembari menanti pembukaan kembali perbatasan Indonesia bagi wisatawan mancanegara.
“Jadi kita punya domestic market, ini yang mungkin juga teman-teman Asita untuk mengarahkan karena ada 12 miliar dolar AS yang berputar di luar negeri karena banyak wisatawan kita yang berwisata ke luar negeri,” katanya.
Sandiaga menuturkan diskusi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Kemenparekraf dalam mengeluarkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, sesuai dengan harapan dan opini yang disampaikan oleh pelaku parekraf. “Mudah-mudahan ini menjadi langkah inspirasi agar momentum kebangkitan (ekonomi) ini terus terjaga,” ujar Sandiaga.(Maulina)