Survei; PDIP Jauh Lebih Ungggul, Dibanding Golkar, Gerindra, PD dan Nasdem

Puluhan ribu warga memenuhi Taman Musafir di Kabupaten  Pangkep, Sulsel,  selepas subuh pekan lalu menyambut kadatangan bakal capres Nasdem, Anies Baswedan. Gak ngaruh terhadap elektabilitas Nasdem? //Foto: instagram@aniesbaswedan

JAKARTA. Pewartasatu.com — PDI Perjuangan (PDIP) ternyata masih tetap lebih unggul. Tingkat elektabilitas partai Mongcong Putih ini  bahkan jauh lebih tinggi dibanding beberapa Parpol pesaing utamanya, seperti Golkar, Gerindra dan Demokrat, yang tingkat elektabilitasnya tak sampai setengah PDIP.

Dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terbaru, yang dirilis Minggu (18/12) terungkap elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) menempati posisi tertinggi jelang pemilu 2024, yang mendapat dukungan 24,1 persen, disusul Golkar 9.4 persen, Gerindra 8,9 persen dan Partai Demokrat 8,9 persen.

Direktur Survei SMRC Deni Irvani mengungkapkan, rilis terbaru survei responden untuk menjawab partai apa yang dipilih apabila pemilihan anggota DPR diadakan saat ini.

  • Baca juga: Pemilu 2024, PKB Optimis Raih Minimal 13 Juta Suara

Survei dengan wawancara dilaksanakan pada 3 hingga 11 Desember 2022,diikuti 1220 responden yang dipilih secara acak atau multistage random sampling. Namun responden yang dapat diwawancarai secara valid hanya sebesar 1029 atau 84 persen. Artinya responden yang dianalisis hanya 1029.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Deni Irvani menjelaskan jarak antara Golkar, Gerindra, dan Demokrat cukup signifikan dari PDIP.

Posisi selanjutnya ditempati PKS dengan perolehan 6,2 persen, disusul PKB dengan 6,1 persen, dan Perindo dengan 4,6 persen. Menyusul di bawahnya Nasdem dengan 3,2 persen, PPP 2,9 persen, dan PAN 1,7 persen.

Yang menarik untuk dibahas tentu menyangkut Nasdem. Partai ini dikenal sebagai partai pertama yang resmi mencalonkan Anies Rasyid sebagai bakal calon presiden. Anies pun kemudian melakukan serangkaian “safari politik” yang kalau dilihat dari euforia sambutan masyarakat sangat luar biasa.

  • Baca juga :Bawaslu Temukan 20.565 Data Pribadi Warga Dicatut Parpol

Namun dilihat dari hasil survey ini (dilaksanakan setelah Nasdem secara resmi menyebut Anies bakal jadi Capres), posisi Nasdem berada jauh di bawah empat kategori partai papan atas, PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat).

Sementara partai-partai lain seperti PBB, Hanura, Garuda, Buruh, PSI hingga Gelora mendapat dukungan di bawah 1 persen. Sedangkan 20,9 persen responden lain belum mengetahui pilihan partainya.

Lebih lanjut, Deni menjelaskan dukungan kepada PDIP naik dari 19,3 persen menjadi 24,1 persen jika dibandingkan dengan hasil pemilu 2019 lalu.

Elektabilitas Demokrat juga sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen. Sementara elektabilitas partai-partai lain yang ada di parlemen cenderung menurun.

Sementara itu, partai-partai nonparlemen lainnya masih belum terlihat kompetitif, dengan elektabilitas di bawah 1 persen. Adapun partai nonparlemen yang elektabilitasnya cukup menonjol pada survei Desember 2022 ini adalah Perindo dengan perolehan 4,6 persen.

Elektabilitas Perindo cenderung naik jika dibandingkan dengan suara yang diperoleh pada Pemilu 2019 pada 2,7 persen.

Gerindra dan NasDem adalah partai yang telah mendeklarasikan calon presiden untuk Pemilihan Presiden 2024 mendatang. Kendati demikian, sejauh ini, efek deklarasi capres itu tidak terlihat memiliki dampak yang signifikan.

Deni mengakui belum ada indikasi suara Gerindra dan NasDem menjadi lebih kuat karena sudah deklarasi Anies Baswedan atau Prabowo Subianto dibanding hasil Pemilu 2019.**

 

Brilliansyah: