JAKARTA, Pewartasatu.com – Teh hadir dalam varietas yang berbeda, tetapi semuanya berasal dari tanaman yang sama. Teh hijau, hitam, putih, dan oolong dihasilkan dari tanaman Camellia sinensis.
Teh hijau diproduksi dengan mengukus daun tanaman Camellia sinensis. Hal tersebut tidak melalui proses fermentasi yang sama dengan yang digunakan untuk membuat teh jenis lain, seperti teh oolong atau hitam, sehingga lebih mempertahankan antioksidan dan nutrisi yang ditemukan di daun tanaman.
Teh hijau telah lama dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, salah satunya yaitu membantu penurunan berat badan, karena kaya kandungan nutrisi dan antioksidannya.
Teh hijau juga telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk mengobati berbagai kondisi mulai dari sakit kepala hingga penyembuhan luka.
Manfaat Teh Hijau untuk Diet
Mengandung Zat yang Dapat Membantu Menurunkan Lemak
Daun teh mengandung banyak senyawa bermanfaat. Manfaat teh hijau untuk diet dipercaya dapat membantu menurunkan lemak tubuh.
Salah satu senyawa teh hijau adalah kafein. Meskipun secangkir teh hijau mengandung lebih sedikit kafein (24–40 mg) daripada secangkir kopi (100–200 mg), setidaknya masih bisa menimbulkan efek ringan.
Kafein adalah stimulan terkenal yang ditemukan membantu pembakaran lemak dan meningkatkan kinerja olahraga dalam banyak penelitian.
Namun, teh hijau benar-benar luar biasa dalam kandungan antioksidannya. Studi menunjukkan bahwa minum secangkir teh hijau meningkatkan jumlah antioksidan dalam aliran darah Anda.
Minuman sehat ini sarat dengan antioksidan kuat yang disebut katekin. Yang tak kalah penting adalah epigallocatechin gallate (EGCG), zat yang dapat meningkatkan metabolisme.
Meskipun satu cangkir teh hijau dapat meningkatkan kadar antioksidan, sebagian besar penelitian telah meneliti manfaat ekstrak teh hijau yang merupakan sumber katekin terkonsentrasi.
Dapat Memobilisasi Lemak dari Sel Lemak
Untuk membakar lemak, tubuh harus terlebih dahulu memecahnya di sel lemak dan memindahkannya ke aliran darah.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam teh hijau dapat membantu proses ini dengan meningkatkan efek beberapa hormon pembakar lemak, seperti norepinefrin (noradrenalin).
Antioksidan utama dalam teh, EGCG, dapat membantu menghambat enzim yang memecah hormon norepinefrin dikutip dari laman Healthline.
Ketika enzim ini dihambat, jumlah norepinefrin meningkat, mendorong pemecahan lemak.
Faktanya, kafein dan EGCG, keduanya ditemukan secara alami dalam teh hijau dan diduga memiliki efek sinergis. Ujungnya, sel lemak memecah lebih banyak lemak, yang dilepaskan ke aliran darah untuk digunakan sebagai energi oleh sel seperti sel otot.
Meningkatkan Pembakaran Lemak, Terutama Saat Berolahraga
Jika Anda melihat label hampir setiap suplemen penurun berat badan dan pembakar lemak komersial, Anda mungkin akan melihat teh hijau terdaftar sebagai salah satu bahannya.
Ini karena ekstrak teh hijau telah berulang kali dikaitkan dengan peningkatan pembakaran lemak, terutama saat berolahraga.
Dalam sebuah penelitian, pria yang mengonsumsi ekstrak teh hijau sebelum berolahraga membakar lemak 17% lebih banyak daripada pria yang tidak mengonsumsi suplemen. Studi tersebut menunjukkan bahwa teh hijau dapat meningkatkan efek pembakaran lemak dari olahraga.
Sebuah studi selama delapan minggu menentukan bahwa katekin teh meningkatkan pembakaran lemak, baik saat berolahraga maupun istirahat.
Beberapa penelitian lain mengkonfirmasi temuan ini, menunjukkan bahwa EGCG meningkatkan pembakaran lemak yang dapat menyebabkan penurunan lemak tubuh dalam jangka panjang.Manfa
Cara Mengonsumsi Teh Hijau dengan Benar
Manfaat teh hijau untuk diet mesti dibersamai dengan cara mengonsumsinya yang benar agar nutrisinya bisa diserap optimal oleh tubuh.
Minum antara 2 dan 3 cangkir teh hijau panas sepanjang hari sudah cukup untuk menambah penurunan berat badan. Jumlah pastinya akan bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada seberapa banyak kafein yang mereka konsumsi dan metabolisme alami mereka.
Teh hijau hadir dalam beberapa varietas tetapi, untuk menurunkan berat badan, kemungkinan tidak ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya. Teh hijau biasa yang diproses secara minimal cenderung memiliki kandungan nutrisi paling kaya.
Teh hijau dianggap aman untuk dikonsumsi. Namun, kehati-hatian harus dilakukan dalam beberapa kasus, karena kafein dalam dosis besar dapat menimbulkan masalah bagi mereka yang berisiko mengalami masalah jantung atau tekanan darah tinggi.