JAKARTA,Pewartasatu.com – Acara Temu Alumni Program Doktor Komunikasi Universitas Sahid sekaligus seminarnya yang menurut rencana akan digelar Senin (22/8) di Kampus Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid, Jakarta, akan berupaya menyajikan pemikiran-pemikiran solutif atas permasalahan bangsa, terutama di bidang komunikasi politik , yang membelit pada masa kini.
Seminar tersebut akan menghadirkan beberapa pembicara kunci yakni Kastaf TNI Angkatan Darat Jend.TNI.Dr.Dudung Abdurachman, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden RI Dr.Ali Mochtar Ngabalin, serta Penasehat Presiden Korea Selatan Prof.Dr.Kim Soo Il.
Ketua Panitia Acara Temu Alumni yang juga sekaligus Ketua Forum Doktor Komunikasi (FDK) Usahid Dr.H.Andi Budi S mengatakan di Jakarta, Senin (22/8), bahwa kehadiran para pembicara kunci ini diharapkan dapat memantik pemikiran terbaik sebagai kontribusi Forum Doktor Komunikasi Usahid serta Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid untuk berbagai permasalahan komunikasi politik penting di Indonesia saat ini.
Selain ketiga tokoh pembicara kunci tersebut, juga akan hadir para pembicara penting lainnya yakni Rektor Usahid Prof.Dr. Kholil , Direktur Pascasarjana Dr.Marlinda Irwanti Poernomo, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI.Dr.Totok Imam Santoso, Ketua Komisariat Alumni Pasca Usahid Dr.Capt.Toto Subandoro, Ketua FDK Usahid Dr.H.Andi Budi S, serta Founder Kanal Youtube yang fokus bidang pemajuan ilmu komunikasi Bions Dr.Alina.
Seminar yang bertemakan “Smart Communication, Great Action” merupakan bagian dari rangkaian acara “Open House” Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid yang diisi juga dengan acara Temu Alumni dan pelantikan pengurus FDK Usahid, dan acara bedah buku.
Sebelumnya yakni pada acara bedah buku Sabtu (20/8) , tampil sebagai penyaji yakni Dr.Rubiyanto yang menampilkan karya bukunya berjudul “Dangdut Dalam Cengkeraman Televisi” , yang merupakan hasil penelitian untuk disertasi doktoralnya, dengan pembedah dosen LSPR Communication and Business Institute Dr.J.A.Wempi.
Selain itu, juga tampil penyaji makalah lainnya yakni dosen LSPR Communication and Business Institute Dr.Sri Ulya Suskarwati yang menampilkan karya bukunya “Radiomorfosis”, juga merupakan hasil penelitian disertasinya, dengan pembedah pengajar pada Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Usahid Dr.Bagus Sudarmanto.
Dalam presentasinya bertema “Dangdut Dalam Cengkeraman Televisi”, Dr.Rubiyanto menyebutkan bahwa dalam karakteristik asli musik dangdut yang aslinya menyuarakan permasalahan rakyat kecil serta kehidupan sehari-hari memang mengalami pergeseran setelah terkomodifikasi oleh industri televisi yang mengkomersilkan jenis musik ini.
Sementara itu, dalam presentasi berikutnya bertema “Radiomorfosis”. Dr.Sri Ulya Suskarwati menyebutkan bahwa di tengah gempuran berbagai “platform” media, maka media radio perlu berinovasi untuk mempertahankan eksistensinya.
Salah satu upaya yang dilakukan media radio dan terbukti berhasil yakni dengan strategi “visual friend” , menampilkan gambar video pada saat penyiaran atau dengan kata lain, tidak lagi hanya sekedar menampilkan audio kepada khalayaknya.(**)