JAKARTA, Pewartasatu.com – Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno, menemui Menteri Luar Negeri Singapura, Dr. Vivian Balakrishnan, Minggu (8/5/2022).
Adapun pertemuan malam itu, berdiskusi tentang upaya meningkatkan kerja sama sektor pariwisata untuk membuka lapangan kerja.
Kehadiran Sandiaga Uno di Singapura merupakan salah satu rangkaian kunjungannya setelah ia diundang untuk memberikan sambutan di event ‘High–level Thematic Debate on Tourism‘ yang diadakan oleh United Nations General Assembly Hall, New York Amerika Serikat, Rabu (4/5/2022) lalu.
“Beliau adalah teman baik. Kami percaya dengan ada upaya pemulihan pascapandemi. Kita berharap bisa meningkatkan jumlah wisatawan antara Indonesia dan Singapura,” ujar Sandiaga Uno.
Ia menyebutkan hubungan baik antara kedua belah pihak sudah dapat terlihat selama ini misalnya ada di Batam dan Bintan.
“Sama seperti dengan Batam – Bintan yang memiliki kunjungan cukup tinggi untuk angka kunjungan warga negara Singapura,” kata Sandiaga Uno.
Dirinya sangat berharap hal tersebut dapat meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan baik di Batam dan Bintan maupun area di sekitarnya.
“Saya sangat berterima kasih atas bantuan dukungan terkait kapasitas kapal feri dan kapasitas penerbangan dari Singapura ke sejumlah destinasi di Indonesia,” ucap Sandiaga Uno.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Singapura, Dr. Vivian Balakrishnan mengungkapkan ia sudah berkomunikasi efektif dengan Menparekraf RI.
“Kami telah melakukan komunikasi yang sangat baik. Kami berharap Indonesia dan Singapura bisa saling membuka diri pascapandemi COVID-19 dan saya melihat kesempatan itu terbuka sangat lebar, kita pasti bisa melaksanakan itu bersama-sama,” kata Vivian Balakrishnan dengan nada optimistis.
Ia merasa amat yakin pascapandemi (endemi), hubungan kedua belah pihak khususnya dalam sektor pariwisata dapat ditingkatkan secara sangat signifikan dan menguntungkan antara kedua negara.
“Kita ke depan akan melihat antara kedua negara lebih banyak perjalanan penerbangan pesawat, kapal feri, lebih banyak hotel dibuka, simplifikasi proses untuk pariwisata, dan perjalanan yang lancar seperti sebelumnya. Ini akan menjadi kesempatan besar untuk Indonesia dan Singapura,” kata Vivian Balakrishnan. (**)