Dr.Amir Faishol Fath MA, da’i dan ahli tafsir Al Quran, jebolan International Islamic University Islamabad, Pakistan (IIUI)/foto: http://nidaulhikmah.org/
JAKARTA. Pewartasatu.com – Banyak orang dengan alasan sibuk bahkan terlalu sibuk dalam urusan bisnis maupun pekerjaannya, secara sadar mengabaikan beberapa perintah agama. Shalat, dan atau baca Al Quran itu seharusnya jangan ditinggalkan. Setiap hari harus dikerjakan. Berikut tips yang disampaikan Dr Amir Faishol Fath MA:
Allah SWT berfirman: ‘Dan bacalah Al-Quran dengan tartil’.
Tartil artinya: mengucapkan masing-masing huruf sesuai dengan panjang pendek, dan juga mahrajnya. Bila Anda kurang fasih tetaplah bersungguh-sungguh membacanya dan segeralah belajar untuk meningkatkan kefasihan bacaan Anda.
Sempatkanlah shalat dhuha sebelum memulai pekerjaan di kantor. Rasulullah SAW pernah menjelaskan, bahwa setiap hari persendian Anda menuntut agar Anda memberikan sedeqah kepadanya, berupa bacaan tasbih.
Jumlah persendian tersebut 360 sendi. Jadi Anda dituntut untuk membaca tasbih sebanyak 360 kali. Lalu Rasulullah SAW juga menjelaskan, bahwa itu bisa diganti dengan melaksanakan shalat Dhuha dua rakaat.
Bacalah istighfar minimal 100 kali di mana saja Anda berada, atau ketika Anda berada dalam kendaraan, terutama setiap kaliAnda berangkat dari rumah ke kantor, atau ketika Anda pulang dari kantor ke rumah.
Jangan biarkan waktu Anda kosong tanpa pahala. Jangan biasakan mencari alasan untuk menghindar dari amal ibadah. Allah SWT mengetahui kesibukan Anda, dan Allah SWT tahu kekosongan Anda.
Maka jangan sekali-kali bersembunyi dari Allah SWT, karena setiap kali Anda bersembunyi dari Allah SWT, Anda akan semakin tampak di hadapan-Nya.
Dialah AllahSWT yang maha mengetahui sekecil apa pun perbuatan Anda: sia-sia, dosa, atau pun amal saleh. Semua ada perhitungannya. Allah berfirman:
“Siapa yang berbuat baik sebesar atom pun Allah melihatnya, dan siapa yang berbuat buruk sebesar atom-pun Allah melihatnya.” (QS Al-Zalzalah [99]: 6 – 7).
Berusaha untuk i’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan. Sebab Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan I’tikaf 10 terakhir Ramadhan seumur hidupnya. Dan di tahun wafatnya beliau ber i’tikaf 20 hari!
Anda bisa minta cuit untuk I’tikaf. Di Amerika, terutama di New York terdapat banyak para professional muslim melakukan I’tikaf 10 hari terakhir Ramadhan.
Jika ternyata Anda tidak bisa cuti, lakukan cara berikut supaya Anda tetap mendapatkan pahala I’tikaf;
Pada tanggal 20 Ramadhan segeralah Anda keluar dari rumah menuju masjid terdekat dengan tempat kera Anda yang di sana diadakan acara I’tikaf. Masuklah dengan niat i‘tikaf 10 hari.
Pagi hari karena kondisi darurat, Anda harus bekerja, lakukanlah pekerjaan Anda dengan jiwa dan semangat seperti dalam suasana I’tikaf. Jaga pandangan, lisan, dan waktu jangan sia-siakan.
Bawalah Al Quran dan bacalah selalu di mana saja Anda berada. Berzikirlah setiap saat.
Lalu di sore hari, begitu selesai melaksanakan tugas, segeralah kembali ke masjid tempat Anda I’tikaf. Lakukan ini selama 10 hari. Insya Allah SWT, Anda tidak sia-sia.
Ini termasuk dalam ayat: “Bertakwalah kepada Allah semaksimal kemampuan.”**
Sumber: Tafsir Ayat-Ayat Ramadhan, DR.AMIR FAISHOL FATH, Fath Institut,2017