Jakarta, Pewartasatu.com – Perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang melarang WeChat ternyata dapat berimbas kepada industri teknologi, termasuk Apple yang berada di China.
Dilansir dari The Verge, Apple mempunyai pelanggan di Tiongkok yang cukup signifikan, dan hampir semua mitra manufaktur dan perakitan penting berbasis di sana.
Larangan Trump mungkin tidak hanya memaksa Apple untuk menghapus WeChat dari App Store, yang akan menghancurkan bisnis smartphone Apple di China, namun secara eksistensial dapat mengubah cara Apple membangun dan menjual produk baru di masa depan.
Selain itu, beberapa survei menyatakan bahwa dari 850.000 orang yang ikut berpartisipasi, sebanyak 800.900 di antaranya mengatakan akan beralih ke ponsel Android, terutama buatan Huawei.
Pengamat industri menyebut, keputusan Trump untuk memblokir kedua aplikasi China yakni TikTok dan WeChat justru akan memperkuat daya saing Huawei.
Untuk aplikasi WeChat banyak sekali digunakan oleh setiap pengguna seluler China untuk dijadikan alat pembayaran, seperti yang dikutip dari Rmol Bengkulu, (10/8).
Selain untuk digunakan sebagai alat pembayaran, WeChat juga digunakan untuk membaca berita, untuk memanggil taksi, mengakses sumber daya pemerintah, dan bisnis.
Kendati demikian, jika iPhone tanpa WeChat secara efektif sama sekali bukan telepon bagi ratusan juta pengguna China yang mengandalkan layanan-pelanggan yang diandalkan oleh seluruh model bisnis iPhone Apple.
Dan dampak hal tersebut, maka bisnis Apple di China hampir pasti akan menguap dalam semalam.
foto : MacRumors|Google