Ustadz Firman Hamdani: Tak Ada yang Mampu Jabarkan Perjalanan Isra Mi’raj Nabi

 

Bekasi, Pewartasatu.com
Ustadz Firman Hamdani mengatakan, peristiwa Isra Mi’raj yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tidak akan mampu dijabarkan oleh siapapun. Menurut Ustadz Firman, apa yang terjadi pada malam itu tak ada satupun manusia yang akan mampu mengupas dan mengkajinya secara mendalam.

Hal ini ditegaskan Ustadz Firman dalam ceramahnya saat perayaan Isra Mir’aj yang dilaksanakan PHBI DKM Masjid Al-Muhajirin, Blok F Vila Mutiara Gading 2, Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Sabtu (26/2/2022).

“Kita juga tidak akan mampu mengutarakan rahasia-rahasia yang terkandung di dalam peristiwa tersebut. Para ulama hanya bisa mengungkap beberapa hal yang terjadi itupun hanya dengan menerka-nerka saja, yang penting tidak mengurangi derajat nabi kita Muhammad SAW,” katanya.

Menurut Ustadz Firman, oeristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW setiap tahun diperingati kaum muslimin di seluruh dunia Hal ini penting dilakukan, agar peristiwa luar biasa ini selalu menjadi pembelajaran bagi umat muslim terutama para generasi berikutnya. “Ini penting, jangan sampai generasi mendatang tidak mengetahui peristiwa besar yang dialami Nabi Muhammad SAW ini,” ujarnya.

Dan yang paling penting, kata Ustadz adalah kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Karena belum pernah ada satu nabipun yang mengalami peristiwa Mi’raj seperti yang dialami oleh Nabi. “Ada beberapa Nabi yang pernah mengalami peristiwa Mi’raj juga tapi tidak seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad,” tutup Ustadz Firman.

Sementara Ustadz Nachrowi yang juga hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, peristiwa yang dialami oleh Nabi yang Mulia di bulan yang mulia itu merupakan peristiwa yang sangat luar biasa. “Merayakan peristiwa Isra Mi’raj setiap tahun merupakan satu tarbiyah bagi anak-anak kita untuk lebih mengenal Rasulullah SAW,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan pesan Rasulullah kepada jamaah untuk mendidik anak-anak dengan tiga perkara. “Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara yakni cinta kepada Nabi Muhammad SAW, cinta kepada ahli bait dan ajarkan anak untuk cinta membaca Al Qur’an. Anak adalah ujian sekaligus titipan dari Allah SWT, untuk itu berilah pendidikan yang terbaik buat mereka,” tukasnya.

Pada kesempatan itu ia juga mengapresiasi para jamaah Masjid Al Muhajirin yang ikut menjadi donator pada acara pemberian santunan kepada para anak yatim dan dhuafa.

“Berbahagialah jamaah yang ikut menjadi donator pada kegiatan ini. Karena kata Nabi orang-orang yang santuni anak yatim kelak di Surga akan sangat dekat dengan Nabi. Mudah-mudahan Allah memberikan ganjaran Surga kepada para donatur,” tutup Nachrowi.(Arif)

 

syarif: