Putera Pejuang LVRI.foto/Istimewa
Pewartasatu.com – Jakarta – Pemuda Panca Marga (PPM), sebuah organisasi putera pejuang sejak sepuluh tahun terakhir tampaknya terbenam tidak ada gaungnya, putera puteri pejuang LVRI sebagai pemula, mengharapkannya, ” Bangkitlah seperti dulu”
” PPM yang kini seolah olah kehilangan jati dirinya karena ada perseteruan, antara dua unsur, ” Putera Biologis dan Non Biologis Veteran, ” ungkap putera pejuang Risto kepada Pers pada acara detik detik Kemerdekaan HUT RI ke 75 di Jakarta, Senen (17/8).
Sebenarnya, kata Risto yang dari masa remaja aktif di organisasi PPM yang dibina oleh LVRI kota Pekanbaru, Riau, pernah meraih berbagai pendidikan dan pelatihan untuk terampil melalui, ” Informal Education” dari diklat ITTR LVRI Pekanbaru di tahun 1975-an.
PPM yang dibentuk oleh LVRI, Saat menghangat suhu politik di tanah air pada tahun 1967 an. Ayahanda panggilan kepada pensiun veteran, mengamati putera puterinya ke depan agar selamat dari pengaruh politik, terbentuklah organisasi putera pejuang LVRI.
Risto putera Kariman anggota Veteran dengan Nomor Pokok Veteran ( NPV) 3.027.559 dan Ia direkomendasi oleh Mabes LVRI yang dipimpin oleh alm Letjend TNI Purn Ahmad Taher, menjadi dosen di Universitas Veteran dan PNS Pemda DKI Jakarta, karena memiliki kompetisi yang dibutuhkan saat itu.
SEMERIAH
Merayakan HUT RI ke 75, dimana mana tampaknya tidak semeriah tahun tahun sebelumnya karena Pandemi belum tuntas sebagai diharapkan oleh semua pihak sejak berawal C-19, bulan Maret tahun 2020.
Putera Pejuang Legiun Veteran RI memang gagah dengan baret dan seragam Loren. Fokus yang dipatri kan kepada putera-puteri pejuang LVRI sejak terbentuk organisasi PPM, diikutsertakan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan keterampilan dalam kegiatan, ” Informal Education”
” Imformal Education, sebagai dasar Keterampilan untuk mengembangkan SDM putera pejuang LVRI, agar ke depan tumbuh dalam kemandiriannya, ” ujar Risto mengingat ketika aktif di ITTR LVRI tempat pelatihannya di kota Pekanbaru, 40 tahun silam.
Tambahnya, ” Saya mengikuti pelatihan dan keterampilan pada Diklat LVRI di kota Pekan baru Riau tahun1975-an setelah selesai, tahun 1977, saya terjun menjadi Pramuwisata di berbagai lokasi wisata seperti di danau Maninjau, Singkarak dan Upper and Lower Lake di Sumbar, serta danau Toba di Sumut.
Selain itu juga memberi pelatihan kepada pemuda remaja yang tergabung di organisasi Karang Taruna dan KNPI, ketika PPM Sumbar diketuai Harianto Rustam, dan Risto pernah menjadi Wartawan LKBN ANTARA selama 20 tahun.
” Saya siap memberi pelatihan dan keterampilan kepada putera puteri pejuang LVRI sebagai basis SDM PPM, melalui 10 program, ” Informal Education ” yang sudah baku di Dirjen Diklusepora Kemendiknas RI,” ujar Risto serius
Menyambut HUT RI ke 75, dan menjelang akhir ayatku ” Saya siap turun ke organisasi Putera Pejuang LVRI, akan memberikan berbagai pelatihan dan keterampi lan kepada Putera Pejuang PPM agar ke depan menjadi Putera Pejuang yang tangguh – mandiri, ” demikian Risto menutup.