Featured Hukum

Kapolri Dicecar Kasus Sambo, Desmond Singgung Pengeroyokan KM 50

Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam RDP dengan DPR RI. //Foto; PMJ/Tangakapan Layar).

JAKARTA. Pewartasatu.com –Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pemaparannya tentang kasus pembunuhan Brigadir Nofrinsyah alias Brigadir J dalam Rapat Dengar Pendapat (PDP) dengan Komisi III DPR RI.

Pemaparan disampaikan terkait peristiwa awal kasus kematian Brigadir J di Duren Tiga rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo, serta penanganan yang sudah dilakukan, di mana mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan empat lainnya sudah dijadikan tersangka.

Listyo Sigit datang dengan didampingi langsung oleh Timsus Polri tiba di Kompleks Parlemen Senayan sekitar pukul 09. 45 WIB, Rabu 24 Agustus 2022. Rapat dibuka oleh Ketua Komisi III Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

“Rapat terbuka, namun apabila Bapak ada yang mau disampaikan tertulis silakan,” ucap Pacul sebagaimana dikutip dari portal PMJNews,

Listyo Sigit menyatakan bahwa pihaknya solid dalam menangani kasus tersebut.

“Kami hadir bersama timsus 18 orang. Penanganan kasus ini kami solid, jadi itu satu hal yang perlu kami sampaikan,” kata Listyo.

Listyo menegaskan penanganan kasus tersebut sebagai pertaruhan marwah Polri. “Jadi tentunya ini menjadi pegangan kami, karena ini menjadi pertaruhan marwah polri dalam mengungkap kasus ini,” tegasnya dikutip PMJNews.

Perwakilan Komisi III DPR RI menyampaikan saran dan juga pertanyaannya secara langsung kepada Kapolri terkait kasus yang menyita perhatian publik tersebut.

Wakil Ketua Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra, Deskon J Mahesa, antara lain menyorot perkembangan penanganan kasus ini. Melihat begitu banyak personil yang terlibat, Desmond mengatakan ada kesan adanya geng-gengan di tubuh Polri.

“Ada kesan ini kebiasaan-kebiasaan yang sudah terjadi, untuk saling menutupi yang sudah terjdi,” kata Desmond dikutip Pewartasatu.com.

Desmond juga sempat menyinggung kasus Kilometer 50 Cikampek, yang dalam kacamata sementara orang kasus pembunuhan terhadap enam lasyakar FPI yang sering dipertanyakan kepadanya.

Desmond mengatakan, itu sudah sampai kepada keputusan pengadilan, walau pun nanti tinggal melihat ada novum gak (buki-bukti baru-red) dan kalau memang ada novumnya nanti tinggal diajukan ke Kapolri.

Desmond juga menyinggung munculnya diagram-diagram terkait Sambo. Muncul diagram diagram yang balas membalas. Ini menunjukkan adanya perang geng di tubuh Polri, yang bisa membuat citra Polri semakin terpuruk.

Rekan Desmond, sesama kader Gerindra, Habiburakhman, memuji reaksi Kapolri terhadap kasus Duren Tiga ini, pembunuhan dan rekayasan kasus serta upaya penghalangan penyidikan kasus.

Yaitu Kapolri segera membentuk Tim Khusus Polri untuk menangani kasus ini, melibatkan pihak eksternal seperti Kompolnas, Komnas HAM dan LPSK, serta meng- up date setiap perkembangan penanganan kasusn ini kepada publik.

Begitu pun, Habiburakhman mengingatkan, dalam menangani kasus ini semua pihak yang bersalah haruslah dihukum.

“Jangan ada yang diselematkan. Siapa saja yang bersalah harus dihukum sesuai tingkat kesalahannya.Namun tentu juga diperhatikan jangan sampai ada orang yang tidak bersalah mendapat hukuman,” kata politisi Gerindra ini. ***

 

 

 

 

 

 

Leave a Comment