Angin Kencang Terjang Pemukiman di Gunungkidul

Kondisi rumah warga yang rusak akibat diterjang angin kencang di Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (11/3).(Foto: Humas BNPB)

 

JAKARTA, Pewartasatu.com – Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan terdapat satu warga luka ringan usai diterjang angin kencang di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (11/3).

Kejadian ini berawal setelah hujan deras mengguyur lokasi kejadian yang disertai angin kencang sekitar pukul 14.45 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul segera melakukan kaji cepat dilapangan. Hasil pendataan sementara, terdapat 150 KK yang terdampak. Para warga yang terdampak bermukim di Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Gunungkidul, TRC BPBD Provinsi Yogyakarta, Lurah Mulusan, Tagana Gunung Kidul, RAPI Gunung Kidul, Bhabinsa, Babinkamtibmas, ICG, Komunitas Relawan, Damkar Gunung Kidul, Save Rescue, PLN, dan warga masyarakat melalukan koordinasi untuk mempercepat penanganan darurat dilokasi.

Selain itu, tim gabungan dan masyarakat setempat bergotong royong untuk melakukan pemotongan atau pembersihan pohon-pohon tumbang yang menghalangi ruas jalan. Hingga kini, arus lalu lintas yang sempat tersendat kini sudah bisa dilalui kendaraan.

Merujuk hasil analisa InaRISK, Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi risiko cuaca ekstrim dengan kategori sedang hingga tinggi.

Dengan ini, BNPB menghimbau masyarakat untuk melakukan mitigasi bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

Pemangkasan ranting pohon yang rindang di ruas jalan utama juga dapat dilakukan untuk meminimalisir ancaman potensi bencana hidromeorologi yang dipicu faktor cuaca.

Di awal musim pancaroba ini sebagaimana diprediksi oleh BMKG akan sering terjadi hujan intensitas tinggi dalam waktu singkat yang disertai angin kencang.

BNPB mengimbau masyarakat agar mewaspadai dan menghindari potensi risiko dari pohon tumbang, tiang listrik atau papan reklame yang rentan rubuh ketika beraktifitas di luar ruang pada saat terjadi cuaca ekstrim atau angin kencang.

Membiasakan melihat prakiraan cuaca merupakan salah satu bentuk antisipasi dan mitigasi risiko cuaca ekstrim dengan menghindari aktifitas di luar ruang ketika ada potensi cuaca ekstrim.(Maulina)

Sumber:Humas BNPB

Maulina Lestari: