Pewartasatu.com *JAKARTA* – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan, virus korupsi yang membahayakan keamanan ekonomi dan keharmonisan sosial, bisa dilawan dengan anti virus berupa sistem audit keuangan negara yang profesionalitas dan berintegritas. Karenanya, DPR RI akan terus memperkuat dukungan dalam kerangka konseptual good governance, terhadap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sehingga bisa mengawasi proses pengunaan dana negara menjadi lebih baik dan efisien.
“Sebagai lembaga yang sama-sama berfungsi mengawasi pemerintah, sinergi DPR RI dengan BPK sebaiknya juga didukung sistem pemerintahan yang modern. Ditandai kinerja yang terkontrol dan akuntabilitas yang tinggi. Dengan demikian, kendali atas korupsi semakin maksimal,” ujar Bamsoet dalam peluncuran buku ‘Pemikiran Rizal Djalil’, ‘Perjalanan Lurus Rizal Djalil’ dan ‘Respon Terhadap Masalah-Masalah Aktual’, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (04/09/19).
Hadir dalam acara ini Anggota IV BPK Prof. Rizal Djalil, Anggota Komisi XI DPR RI Maruarar Sirait dan Menteri Penerangan 1998-1999 Letjen TNI (Purn) Yunus Yosfiah.
Bendahara Umum DPP Partai Golkar 2014-2016 ini menuturkan, dirinya mengenal Rizal Djalil sebagai sosok berintegritas, kritis dan peduli terhadap segala hal permasalahan keuangan. Baik sebagai politikus maupun pejabat negara, Rizal Djalil produktif mencurahkan gagasannya dengan detail dalam bentuk buku maupun karya-karya ilmiah.
“Pemikiran Rizal Djalil relevan dengan tugas dan fungsi DPR RI. Apa yang tertulis dalam buku ini, mengingatkan kita untuk senantisa waspada dan kritis pada persoalan-persoalan keuangan. Suksesnya sebuah negara, sangat dipengaruhi oleh faktor keuangan yang teraudit secara transparan dan akuntabel,” tutur Bamsoet.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini menyampaikan, Indonesia masih terus membutuhkan perbaikan di sektor penggunaan dan pengawasan APBN. Karenanya, rekomendasi-rekomendasi Rizal Djalil, terkait peningkatan fungsi BPK yang muaranya menghilangkan korupsi, harus didukung penuh.
“Dalam tiga buku ini, kita dapat menyimpulkan bahwa pemikiran Rizal Djalil baik selama menjadi politisi maupun ketua BPK, memberikan kontribusi yang signifikan untuk menciptakan lembaga yang modern. Sekaligus menjadi cerminan atau bahkan teknik untuk membentuk birokrat- birokrat yang bertanggungjawab dan organisasi pemerintahan yang kuat dan efisien,” tandas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menilai, buku-buku Rizal Djalil tersebut bisa menjadi referensi utama bagi semua pihak yang ingin mendeteksi, menolak, dan menyingkirkan virus korupsi melalui penguatan tugas dan fungsi BPK. Dengan memahami buku tersebut, para akuntan negara seharusnya bisa menggali lebih dalam lagi berbagai hal tentang keuangan negara.
“Sehingga dari percikan pemikiran Rizal Djalil dalam bukunya ini, bisa lahir kembali berbagai pemikiran lain dari siapapun yang peduli terhadap sistem keuangan negara. Penyempurnaan maupun kajiannya tak boleh hanya berhenti di Rizal Djalil, melainkan harus dilanjutkan oleh para generasi akuntan negara yang muda,” pungkas Bamsoet. (*)