Poster Film Olympus Has Fallen, dengan Morgan Freeman, Gerard Butler, dan Aaron Eckhart . //Foto:IMDb
JAKARTA. Pewartasatu.com – Film Olympus Has Fallen adalah sebuah film laga-thriller Amerika Serikat tahun 2013 yang sebagian besar berlokasi di Washington, DC. Film yang disutradarai oleh Antoine Fuqua ini ditayangkan Trans TV Senin malam ini (27/3), sekitar pukul 21.45.
Film ini menggambarkan sebuah serangan gerilya di Gedung Putih, dan berfokus pada agen Dinas Rahasia yang mencoba untuk menghentikan mereka. Film ini ditulis oleh Creighton Rothenberger dan Katrin Benedikt. Pemainnya antara lain adalah Gerard Butler, Aaron Eckhart dan Morgan Freeman.
Di bawah ini sinopsis film Olympus Has Fallen berikut jadwal acara lengkap Trans TV sepanjang hari ini;
Jadwal acara Trans TV Senin 27 Maret 2023.
01:45 Blockbuster Sahut Movie
04:15 Islam Itu Indah
06:00 Insert Pagi (L)
07:15 CNN Indonesia Good Morning
08:30 Pagi-Pagi Ambyar
10:00 Siapa Mau Jadi Juara
11:00 Top Chart
11:30 Insert Siang
12:30 Brownis (Obrowlan Manis)
14:00 Rumpi: No Secret
15:00 Insert Today
15:45 Dream Box Indonesia
16:30 Ramadan Itu Berkah
19:00 Bikin Laper
20:00 Insert Story
20:45 Dunia Punya Cerita
21:15 Tanpa Batas
21:45 Bioskop Trans TV – Olympus Has Fallen
23:45 Bioskop Trans TV – Playing for Keeps
Disclaimer: Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan masing-masing stasiun televisi.
Akhirnya AS Selalu Menang
Mantan Ranger Angkatan Darat AS, Mike Banning, adalah Agen Dinas Rahasia dan pemimpin detail di Divisi Perlindungan Presiden, menjaga hubungan pribadi dan bersahabat dengan Presiden Benjamin Asher, Ibu Negara Margaret, dan putra mereka Connor.
Dalam perjalanan Natal bersalju dari Camp David ke penggalangan dana kampanye, Limo Presiden yang mengangkut keluarga Pertama berputar tak terkendali di jembatan es. Banning menarik Asher dari kendaraan, tapi Margaret jatuh hingga tewas.
Cukup seru. Film ini diproduksi Millennium Films, dengan produser Gerard Butler, Alan Siegel dan Mark Gill. Dirilis 22 Maret 2013 dengan durasi 120 menit.
Delapan belas bulan kemudian, Banning bekerja di Departemen Keuangan, telah dihapus dari jabatan kepresidenan.
Sementara itu, sebuah pertemuan Asher dengan Perdana Menteri Korea Selatan Lee Tae-Woo di Gedung Putih (Kode Dinas Rahasia: “Olympus”) menjadi inceran Koreans for United Freedom (KUF), sebuah kelompok teroris Korea Utara yang dipimpin oleh Kang Yeonsak.
Yeonsak melakukan serangan (dengan senjata USAF AC-130) dan sekelompok besar tentara bayaran penyerang darat untuk merebut gedung putih dan membunuh sebagian besar pasukan pertahanan Gedung Putih.
Dibantu oleh anggota nakal dari detail keamanan perdana menteri Lee Tae-Woo sendiri, termasuk mantan Agen Dinas Rahasia yang berubah menjadi kontraktor keamanan swasta, Dave Forbes, mereka menyandera Asher dan beberapa pejabat tinggi, mengeksekusi Lee dalam video langsung.
Sebelum dibunuh, Agen Roma memberi tahu Direktur Dinas Rahasia Lynne Jacobs bahwa “Olympus telah jatuh”.
Banning yang kebetulan berada di Gedung Putih dan ikut terjebak di sana, terpaksa bergabung dengan pembela Gedung Putih selama serangan awal KUF.
Dia terjun kembali ke Gedung Putih, menonaktifkan pengawasan internal dan menggunakan earphone satelit Asher untuk menghubungi Jacobs dan Ketua DPR Allan Trumbull, di ruang rapat darurat Pentagon, yang mengizinkan Bnning untuk melanjutkan langkahnya.
Sementara itu, Kang Yeonsak menggunakan status sandera Presiden Benjamin Asher untuk memaksa Trumbull menarik Armada Ketujuh dan Pasukan AS dari Semenanjung Korea, menyingkirkan penentangan Amerika terhadap Perang Korea kedua.
Banning menonaktifkan komunikasi Kang dan memprovokasi dia untuk membawa beberapa anak buahnya ke tempat terbuka, membunuh mereka saat mereka mencoba mengeksekusi McMillan di depan media dan sebelum mereka dapat mundur kembali ke bunker.
Di akhir cerita, Mike Banning berhasil menyergap dan membunuh orang-orang Kang yang tersisa saat mereka mencoba melarikan diri dengan Asher. Dalam pertarungan berikutnya, Asher tertembak, tetapi Banning akhirnya menusuk kepala Kang, membunuhnya.Semua itu memastikan AS kembali akan memenangkan pertikaian.**
Sumber: IMDb&Wikped