Film “Bali 2022”. (Foto: suara.com)
JAKARTA, Pewartasatu.com – Bom Bali 2002 merupakan rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang tejadi pada 12 Oktober 2002 malam. Dua ledakan pertama terjadi di dua kelab kawasan Legian, Kuta.
Sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat. Bom itu menewaskan 203 orang dan membuat sedikitnya 209 orang luka-luka.
Kali ini, perfilman Indonesia akan mengangkat kisah bom Bali yang terjadi pada 2002, menjadi sebuah serial bertajuk Bali dalam waktu dekat dengan nama film ” Bom Bali”. Serial itu, menceritakan peristiwa tragis yang terjadi dua dekade lalu di Bali.
Berdasarkan keterangan di laman resmi rumah produksi Banijay Rights, Bali 2002 akan menampilkan kondisi pulau Bali dihancurkan serangan teroris pada 12 Oktober 2002.
Para warga lokal bersama turis Australia dan Inggris bergegas menyelamatkan yang terluka. Sedangkan pihak berwenang Australia dan Indonesia dikerahkan untuk mengevakuasi, mengidentifikasi korban, dan menyelidiki teror itu.
Di tengah kekacauan itu, pahlawan dari semua lapisan masyarakat bersatu untuk menemukan pemulihan dan makna di balik kejadian tersebut.
“Serial ini menjadi yang pertama menampilkan cerita secara penuh dan dikembangkan usai berkonsultasi dengan mereka yang terdampak peristiwa tragis itu,” keterangan resmi Banijay Rights, Kamis (20/10/2022) dikutip Pewartasatu.com dari CNN Indonesia.
Serial Bali 2002 dibintangi Rachel Griffiths (Total Control), Richard Roxburgh (Rake) dan Claudia Jesse (Bridgerton).
Bali 2002 ditulis Justin Monjo (Storm Boy), Kris Wyld (Pulse), Marcia Gardner (Wentworth) dan penulis skenario baru Michael Toisuta, bersama penulis, aktor, dan musisi Bali Ketut Yuliarsa (Janggan).
Serial ini sudah tayang September 2022 di Stan namun baru akan tayang di layanan streaming baru, ITVX, pada 2023.