Capres Dukungan Partai Buruh Adalah yang Menolak UU Cipta Kerja

Partai Buruh mengklaim ada sosok capres  yang sempat ingin hadir dalam peringatan May Day. Namun, kini tak ada kabar lanjutan//Foto: CNN Indonesia

JAKARTA. Pewartasatu.com — Presiden Partai Buruh Said Iqbal yang juga Presiden KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) mengklaim ada sosok calon presiden yang sempat ingin hadir dalam peringatan May Day di Istora Senayan, Jakarta pada hari ini, Senin (1/5).

Akan tetapi, Said menyebut tokoh tersebut kini masih belum terlihat meski sempat menyatakan bakal hadir di tengah-tengah massa buruh.

“Jadi sampai hari ini belum ada kepastian, tentatif. Kemarin masih ada dua capres yang alternatif (Partai Buruh) dan (nama yang) beredar saat ini mau hadir. Tapi entah kenapa hilang suaranya,” kata Said di Patung Kuda, Jakarta, Senin (1/5).

Pada kesempatan itu Said Iqbal menyebutkn ciri-ciri calon presiden yang menjadi pilihan partai buruh. Pertama, yang pro terhadap buruh. Kedua, menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

“Yang peduli terhadap kelas pekerja,” ujarnya lebih jauh.

Sebelumnya, Said menyebut bakal ada sosok capres hasil rakernas Partai Buruh yang akan hadir dalam May Day. Hasil Rakernas Partai Buruh beberapa waktu lalu menyatakan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang paling banyak diusulkan.

Namun, Said mengatakan hingga saat ini belum ada konfirmasi mengenai kehadiran Ganjar dan Anies. Said juga enggan menyebutkan nama sosok yang sempat menyatakan ingin hadir namun tidak ada lagi kabarnya.

“Belum ada konfirmasi. Kemarin beberapa nama itu menyatakan siap hadir. Tapi saya tidak tau (hadir atau tidak). Karena belum ada konfirmasi jadi saya tidak bisa sebut nama. Soalnya kalau saya sebut nama (bacapres yang niat hadir) nanti dia tersinggung,” kata Said.

Dia mengaku tidak mempermasalahkan jika tidak ada capres yang hadir dalam peringatan May Day pada hari ini. Menurutnya, justru capres yang bisa memanfaatkan momen hari buruh.

“Bagi partai buruh dia mau hadir dan tidak, itu tidak penting. Kalau mereka mau mendekati konstituen buruh ya itu peluang bagi mereka. Tapi kalau mau tunduk partai politik itu urusan mereka,” kata Said.**

Sumber: CNNIndonesia

 

 

Brilliansyah: