Dampak BBM, Disperindag Papua Imbau Pedagang Tak Sembarang Naikkan Harga

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Papua, Laduani Ladamay./papua.go.id

JAYAPURA. Pewartasatu.com – Tren kenaikan tarif angkut kontainer, dipastikan hampir pasti terjadi sebagai imbas atas melambungnya harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.

Kenaikan tarif angkut kontainer juga sedikit banyak berpengaruh terhadap harga jual bahan pokok (Bappk) yang dipasok dari luar Papua.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Papua, Laduani Ladamay memperkirakan kenaikan tarif angkut kontainer yang berpotensi terjadi dalam waktu dekat, bakal ikut melambungkan harga bapok (bahan-bahan kebutuhan pokok-red)

“Meski begitu, dari pengataman kami untuk saat ini belum ada kenaikan harga bahan pokok secara signifikan” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Papua, Laduani Ladamay sebagaimana dikutip dari laman papua.go.id, Sabtu lalu (17/9).

“Sehingga kita mengimbau pedagang tidak asal menaikan harga semaunya melampaui harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” terang dia Laduani di Jayapura.

Meski demikian, Laduani menyebut harga telur terlihat sedikit mengalami kenaikan harga Bapok setelah naiknya BBM.

Sementara harga bahan pokok lainnya masih stabil sebagaimana hasil pantauan yang dilakukan di pasar pasar tradisional.

“Kita sudah imbau dalam kondisi kenaikan BBM saat ini diharapkan tidak ada kenaikan barang yang lain, masalah kenaikan harga telur karena terjadi kenaikan harga pakan ternak yang begitu tinggi,” kata Ladamay.

Terkait program bantalan sosial akibat naiknya BBM, lanjut dia, Disperindag Papua sedang menyiapkan sebuah langkah pendanaan. Adanya perubahan harga didorong dengan dana bantuan tak terduga.

“Namun kami belum koordinasikan dengan Pak Sekda sebagai Ketua Panitia anggaran. Artinya bila terjadi kenaikan harga di pasar, kami akan melakukan operasi pasar,” pungkas ia. **

Brilliansyah: