JAKARTA, Pewartasatu.com — Novel Baswedan, korban penyiraman air keras beberpa tahun lalu memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang melakukan eksaminasi putusan terhadap kasus penyiraman aier keras yang menimpa dirinya.
Berbicara pada Webinar Peluncuran Eksaminasi Putusan Kasus Penyiraman Air Keras Terhadap Novel Baswedan yang disiarkan YouTube YLBHI, Selasa 19 April 2022, Novel mengatakan upaya mencari sinar kebenaran di balik proses hukum penyiraman air keras bukan semata-mata untuk kepentingan pribadinya.
Akan tetapi, Novel ingin agar ke depannya tidak ada sikap kompromi terhadap segala kekerasan yang terjadi.
Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap agar eksaminasi tersebut bisa menyadarkan para pihak yang melakukan manipulasi proses hukum bisa kembali memikirkan perbuatannya.
“Saya berterima kasih kepada kawan-kawan dari YLBHI, KontraS, ICW, LBH Jakarta, terutama juga kepada para akademisi yang bersedia untuk melakukan eksaminasi atas perkara serangan kepada diri saya ini,” kata Novel.
Dengan adanya eksaminasi ini tentunya kita semua atau saya paling tidak berharap kita bisa membawa permasalahan-permasalahan ini ke ruang yang lebih terang,” ujarnya.
Ia juga berrharap melalui upaya ini bisa membuat orang-orang yang terbiasa melakukan manipulasi harus berpikir ulang karena tentunya pada suatu saat akan menjadi sorotan orang banyak dan itu akan menjadi hal yang sangat memalukan.
Novel mengaku kalau secara pribadi sudah memaafkan para pelaku yang melakukan penyiraman air keras kepadanya. Akan tetapi ia tetap menginginkan adanya penegakkan hukum secara objektif.
Pasalnya, Novel tidak mau kalau praktik kekerasan malah diulangi lagi ke depannya namun penegakkan hukumnya tidak bisa berjalan secara objektif. (**)