Pewartasatu.com-Jkt, (31/8) – Empat tuntutan Dewan Persaudaraan Relawan (DPR) dan Rakyat, yang disampaikan berupa dokumen, diterima oleh staf Majelis Permusyawaratan Rakyat / Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (MPR/DPR RI)
DPR – Rakyat melakukan unjuk rasa, mengadukan kepada MPR/DPR RI, menolak pemindahan Ibukota, kata Bang Jalih Pitoeng, ketua umum DPR- Rakyat di gedung MPR/DPR RI Jakarta,Jumat petang (30/8).
Selain menolak pemindahan Ibukota Negara Jakarta, DPR- Rakyat juga meminta ke dewan perwakilan rakyat untuk menangkap aktor penyerangan aksi 21-22 Mei 2019, diduga menewaskan 9 orang warga.
DPR – Rakyat tergabung dari berbagai elemen, relawan, komunitas, dan mahasiswa, juga menolak hasil pemilu yang diselenggarakan belum lama ini.
Unjuk rasa DPR – Rakyat tampak tim Srikandi Sejahtera Indonesia (SSI) unsur PA212 yang hadir mempersiapkan logistik dalam Aksi damai Rakyat di halaman sampai ke gedung MPR/DPR RI.
Emak-Emak juga hadir dalam aksi damai tersebut, diantaranya terlihat Mak Elly ,Emak Nurhasanah, Ketua aksi Bang Pitung, Bang Damar , Asep Pepep dan warga masyarakat lainya yang datang dari berbagai daerah. Tampak Pendeta Simon diduga perwakilan dari Papua ikut berorasi. Aksi damai ini berjalan aman dan tertib
Aksi damai umat tersebut, dari ketiga tuntutan DPR – Rakyat, tuntutan keempat meminta agar Imam Besar Habib Rijig Shihab dipulang kan ke Indonesia.
Aksi damai ini berlangsung setelah sholat Jumat hingga petang dan semua tuntutan DPR- Rakyat, diterima oleh staf Lembaga MPR/DPR RI. (028)
[Gambar 600.jpg]