JAKARTA, Pewartasatu.com– Sebagai bentuk kepedulian kepada Daerah Pemilihan (Dapil), legislator Dapil II Provinsi Sulawesi Selatan, Dr H Andi Akmal Pasluddin menyalurkan bantuan gerobak pengangkut sampah ke Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bone.
Kegiatan ini difasilitasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Bantuan yang disalurkan bukan hanya gerobak sampah saja. Untuk dinas LHK, kami serahkan paket lengkat APD, Mesin Pencacah Organik Untuk Rumah Kompos, Mesin Press sampah plastik, Gerobak sampah terpilah dan gerobak sampah tematik.
Dalam keterangan kepada awak media, anggota Komisi IV DPR RI ini menyalurkan aspirasi di daerah Sulawesi Selatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena permintaan ini merupakan hasil ajuan dari masyarakat yang kemudian di komunikasikan kepada DPR, sehingga melalui DPR dapat mengajukan kepada pemerintah.
“Namun, tentunya kegiatan ini tidak serta merta karena Akmal dalam setiap turun berdialog dengan masyarakat di lapangan sehingga dapat mengetahui kebutuhan sebenarnya untuk chek dan crosschek.”
Andi Akmal berharap, kegiatan yang membantu masyarakat menjaga lingkungan tetap bersih dan asri ini dapat dilakukan pada setiap Kabupaten Kota di seluruh Indonesia, terutama daerah Sulawesi Selatan.
Saat program pengendalian lingkungan dilakukan, dampak dari kegiatan itu memang tidak serta merta langsung terasa, tapi dalam jangka panjang sangat membantu kualitas lingkungan pada skala kecil, bahkan bila masif dapat membumi mempertahankan kualitas kehidupan di atasnya.
Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI itu membeberkan, Forum Ekonom Duniammenemukan fakta di lapangan, pada 2016 ada 150 juta ton plastik di samudra bumi ini. Plastik yang tumpah dari daratan ke laut, setiap tahunnya 8 juta ton.
Indonesia pada 2005, menjadi negara penghasil sampah terbesar di Dunia dengan jumlah produksi sampah 66-67 ton per tahun. Sedangkan pada tahun ini, lembaga peneliti Internasional merilis, Indonesia penyumbang sampah laut terbesar kedua setelah China.
Publikasi Indonesia sebagai penyumbang sampah laut terbesar ke dua dipaparkan pada jurnal berjudul Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean. Penghasil sampah laut terbesar China 262,9 juta ton, Indonesia (187,2 juta ton), Philipina (83,4 juta ton), Vietnam (55,9 juta ton) dan Sri Lanka (14,6 juta ton).
“Saya dan Fraksi di PKS DPR RI telah mendukung program pemerintah kedepan dapat sekaligus mengakomodir banyak ide dari berbagai forum untuk mengatasi persoalan Lingkungan dan Energi sekaligus.
Bila penanganan sampah ini serius ditangani lintas sektoral, bukan hal mustahil Indonesia mampu mengatasi persoalan sampah terutama sampah baik di daratan maupun di laut yang berimplikasi pada pengembalian kualitas ekosistemnya,” demikian Dr H Andi Akmal Pasluddin. (fandy)