Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan (tengah) menunjukkan barang bukti mata uang dolar dan rupiah palsu . (Foto : ANTARA FOTO)
JAKARTA, Pewartasatu.com — Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri terus mendalami keterlibatan pihak terkait dalam kasus aplikasi trading dengan memeriksa tersangka Indra Kenz meskipun sejauh ini tak terbuka ke penyidik.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, Indra Kenz tak kooperatif saat diperiksa salah satunya menutupi pemilik Binomo.
“Si Indra Kenz itu, mengatakan dia tidak kenal. Dia menutupi,” kata Whisnu lewat keterangannya, Rabu (2/3).
Menurut Whisnu, sangat tidak mungkin Indra Kenz tak mengenal pengelola Binomo. Apalagi diketahui ada aliran dana langsung yang dikirim Binomo ke Indra Kenz. “Bagaimana dia terima uang kalau dia tidak tahu. Memang uang dari langit dia bisa kaya gitu,” ujar Whisnu.
Lebih lanjut, Whisnu menuturkan, pihaknya masih terus mendalami mekanisme pembagian uang antara Indra Kenz dan Binomo. Termasuk dugaan adanya admin yang mengatur trading secara manual.
Sebagai tersangka, Indra Kenz memang berhak bungkam. Whisnu akan terus mendalami lewat cara lain. Sebab, polisi tak boleh memaksa. “Tunggu waktu lah kita akan ungkap itu, kan hak tersangka untuk diam, itu haknya lho , enggak boleh kita maksa, tekan enggak, baik-baik saja kok. Kita akan ungkap, siapa orang dekatnya kita akan ungkap. Siapa yang menerima uang itu kita ungkap,” jelas dia.
Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menegaskan, pihaknya akan menyita aset milik Indra termasuk mobil dan rumah mewah di Medan. “Nanti aset tersangka yang didapat dari hasil kejahatan akan disita sebagai barang bukti,” kata Ramadhan. (jimas)