ITB Perkuat Program Multidisiplin di ITB Multikampus

JAKARTA, Pewartasatu.com – Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkuat program multidisiplin di beberapa multikampus yang dimiliki ITB yaitu di ITB Kampus Ganesha, Jatinangor, Cirebon, dan Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dalam acara ITB Talks: ITB Menyambut Multikampus dan Program Multidisiplin yang berlangsung secara bauran.

Acara ITB Talks tersebut berlangsung di dua tempat, di ITB Kampus Jakarta dan ITB Kampus Ganesha. Rektor ITB, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., dan Direktur Kampus ITB Jatinangor Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., hadir di Aula Barat. Sementara Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng.,  dan Dekan Sekolah Pascasarjana ITB Prof. Dr. Suprijadi, M.Eng., hadir langsung dari ITB Kampus Jakarta di Graha Irama, lantai 12, Rabu (7/6/2023).

Menurut Prof. Reini, ITB akan membuka delapan program magister multidisiplin dan menambah program baru di ITB Kampus Jakarta mulai tahun ini. Delapan program magister multidisiplin itu adalah Teknologi Kesehatan, Pendidikan Sains 4.0, Digital Technopreneurship, Smart-X, Material Baterai, Kebencanaan, Pariwisata Hayati Berkelanjutan, dan Kepemimpinan Berbasis Desain. Program Teknologi Kesehatan misalnya akan dibuka di Kampus Bandung sementara program Smart-X di Kampus Jakarta.

“Sebagai center of executive education, ITB Kampus Jakarta adalah hub, yang menekankan pada interaksi multidisiplin, melibatkan akademisi ITB dan pelaku profesional di industri, bisnis swasta, pemerintah, asosiasi profesi hingga lembaga non pemerintah,” ujar Prof. Reini.

Sementara menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Jaka Sembiring, ITB membuka program magister multidisiplin untuk mengikuti perkembangan zaman yang menuntut kolaborasi lintas disiplin.

“Sejak 25 tahun lalu ITB sudah mengarah pada pendekatan multidisiplin. Terbukti sekarang, problematika kehidupan manusia hanya bisa diselesaikan dengan pendekatan multidisiplin,” kata Prof. Jaka di ITB Kampus Jakarta, Graha Irama Lantai 12, Jakarta.

Program multidisiplin tersebut merupakan kolaborasi program studi yang sudah ada di ITB dengan beberapa pihak. Misalnya, dalam program magister multidisiplin Teknologi Kesehatan, Prodi Magister Teknik Elektro ITB akan berkolaborasi dengan Universitas Padjajaran Bandung. ITB akan menyediakan disiplin teknologi sementara Unpad kebagian disiplin kesehatan. Lulusan program ini akan menyandang gelar magister teknik dari Magister Teknik Elektro ITB.

“Jadi ini bukan program studi baru. Kami memberdayakan apa yang ada dan menjadikannya satu multidisiplin baru,” ujarnya yang juga mengatakan bahwa ITB akan membuka program multidisiplin tersebut pada semester pertama tahun ini.

Sementara itu Dekan Sekolah Pascasarjana ITB, Prof. Suprijadi, M.Eng., mulai semester kedua 2023-2024 ITB juga akan menyediakan program studi baru di ITB Kampus Jakarta. ITB akan menggelar Magister Aktuaria (MIPA), Magister Farmasi
Industri (Sekolah Farmasi), Magister Design (Fakultas Seni Rupa dan Desain), Magister Teknik Sipil (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan),  dan Magister Teknik Kelautan (FTSL) di Kampus Jakarta.

“Ada potensi dan peluang untuk membawa prodi-prodi tersebut ke Jakarta,” kata Prof. Suprijadi.

Menurut Prof. Suprijadi, ITB menambah prodi baru untuk menyediakan akses kepada masyarakat yang ingin melanjutkan studi tetapi tak bisa meninggalkan atau jauh dari tempat kerja mereka. Tambahan prodi tersebut akan melengkapi ITB Kampus Jakarta yang selama ini sudah melaksanakan prodi sendiri, Magister Administrasi Bisnis, dengan jumlah mahasiswa lebih dari 1000 orang.(**)

syarif: