JAKARTA, Pewartasatu.com – Mundurnya beberapa kader potensial Partai Demokrat di berbagai daerah, membuktikan ketidakmampuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin Partai Demokrat.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS menyoroti masalah ini dan menganggapnya sebagai ketidakmampuan AHY.
“Sejak awal saya sudah memperkirakan ini akan terjadi kekisruhan di dalam internal Partai Demokrat pasca Musda Daerah (Musda) Provinsi dan Musyawarah Cabang (Kabupaten/Kota) karena melihat kepemimpinan AHY yang terkesan sangat tidak demokratis,” ujarnya kepada wartwan, Selasa (2/8/2022).
“Apalagi sistem pemilihan Ketua Partai Demokrat tingkat Provinsi dan tingkat Kabupaten/Kota tidak mutlak ada pada hasil Musda dan Muscab sehingga sangat berpotensi untuk dilakukan transaksional agar terpilih sebagai Ketua,” imbuhnya.
Dalam hal ini, Fernando melihat gaya kepemimpinan AHY memimpin Partai Demokrat seperti mengelola perusahaan bukan sebagaimana layaknya sebuah organisasi.
“AHY tak usah berharap bisa menjadi presiden atau wakil presiden, karena untuk memimpin partainya saja tidak becus,” paparnya
Hasyim Husein salah satu penggugat dari kubu PD KLB mengomentari hal itu dengan menyebutkan bahwa kader PD seluruh Indonesia saat ini mulai menyadari bahwa perjuangan yang ditempuh para pendiri dan senior PD adalah suatu kebenaran karena ingin mengembalikan kejayaan dan marwah partai Demokrat sebagaimana saat didirikan oleh 99 pendiri pada 2002.
Saat ini, kata Hasyim, Demokrat KLB di bawah kepemimpinan DR Moeldoko dan drh. Jhonni Allen Marbun sedang menunggu hasil kasasi di MA.
“Niscaya kami akan mengembalikan demokrat ke khittohnya. Untuk itu para kader seluruh Indonesia yang teraniaya oleh AHY dan kroninya segera banting setir dan bergabung dengan Demokrat hasil KLB, ” tuturny.(**)