Bali, PEWARTASATU.COM – Prioritas kesehatan menjadi hal yang paling utama saat ini, maka pelaksanaan sertifikasi _,Cleanliness, Health, Safety, Enviroment Sustainability (CHSE ) ini menjadi sangat penting untuk sektor pariwisata khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran untuk memulihkan kepercayaan wisatawan, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio , di Bali, Sabtu (28/12/2020).
“Sampai saat ini, sebanyak 666 pelaku usaha di Bali sudah selesai disertifikasi secara gratis. Terdiri dari 313 hotel dan 352 restoran, dari 1.000 target pendaftar,” ujar Wishnutama.
Ia menjelaskan sertifikasi CHSE, ini bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kesehatan. “Hal ini penting dilakukan untuk memulihkan kepercayaan wisatawan dan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata yang sudah melakukan sertifikasi protokol kesehatan,” kata Wishnutama.
Untuk lebih lanjut, para pemilik atau pengelola usaha pariwisata dan destinasi pariwisata dari seluruh Indonesia dapat mendaftar melalui website resmi chse.kemenparekraf.go.id.
Salah satu upaya mendorong industri parekraf untuk melakukan dan memanfaatkan sertifikasi secara gratis, Kemenparekraf bersama dengan Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) menggelar sosialisasi panduan pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan dalam penyelenggaraan kegiatan.
Sosialisasi ini salah satunya dilaksanakan di Graha Wisnu Kencana Cultural Park (GWK), di Badung, Bali pada Jumat, 27 November 2020. Dengan tema “CHSE Experience”, yang merupakan sosialisasi panduan protokol kesehatan yang diperuntukkan bagi para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan (events) seperti para promotor, pekerja, pengunjung, pengisi acara, vendor, tenant, pengelola venue, asosiasi, dan pemerintah daerah.
Konsep dari kegiatan ini adalah walkthrough secara menyeluruh dimana proses sosialisasi dimulai sejak pengunjung melaksanakan registrasi, dilanjutkan pada setiap titik perjalanan yang dilewati oleh pengunjung yaitu ketika memasuki area acara hingga para pengunjung selesai menyaksikan acara.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, dalam paparannya menjelaskan bahwa CHSE Experience merupakan salah satu bentuk dukungan dari pemerintah bagi para pelaku industri event di Indonesia terkait dengan panduan pelaksanaan kegiatan event yang sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru.
Pihaknya mendorong para pelaku usaha yang telah menerapkan protokol kesehatan, juga melakukan sertifikasi CHSE, karena hal ini yang dapat memberikan rasa aman dan percaya tiap wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Sementara Produser Seni Pertunjukan dan Aktris, Happy Salma, mengatakan dalam menerapkan protokol kesehatan, ia mengaku belajar banyak dari masyarakat Bali, karena menurutnya masyarakat Bali memiliki kesadaran yang luar biasa secara psikologis. Masyarakat dan pemerintah benar-benar bersatu untuk membuat wisatawan merasa aman dan tenang.
(Maulina)