JAKARTA, Pewartasatu.com — Cuci darah adalah dua kata yang menakutkan begitu kita mendengarnya.
Yang terpikir adalah sakit parah dan sudah tinggal menunggu waktu.
Padahal Cuci darah atau Hemodialisa tidak semenakutkan seperti yang kita pikirkan, buktinya ada pasien yang sudah 20 tahun melakukan bal itu tampak lebih sehat meski harus cuci darah.
Sebagian besar masyarakat kita bersumsi Cuci darah harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas yang baik. Nyatanya, cuci darah atau Hemodialisa bisa dilakukan di klinik-klinik khusus Hemodialisa.
Pertanyaannya amankah dilakukan di klinik? Karena tempatnya kecil dan tidak selengkap Rumah Sakit.
Untuk bisa berdirinya klinik Hemodialisa, ada beberapa syarat, antara lain harus memiliki dokter spesialis KGH (Khusus Ginjal dan Hipertensi), dokter khusus HD (Hemodialisa) serta perawat yang terlatih menangani HD dan fasilitas mesin termasuk alat-alat untuk HD.
Jadi secara keseluruhan fasilitasnys sama lengkapnya dengan RS.
Saat ini mulai banyak menjamur klinik-klinik Hemodialisa karena keterbatasan tempat di RS dan banyaknya pasien yang harus HD.
Untuk setiap proses HD memang tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan, rata-rata berkisar antara Rp1juta – Rp1,6juta.
Bukan angka yang murah untuk pengobatan yang harus rutin dilakukan.
Rata-rata Cuci darah dilakukan seminggu 2 atau 3 kali, tergantung kondisi pasien.
Tapi jangan khawatir karena BPJS menanggung semua biaya Cuci Darah, meski lewat prosedur yang sedikit panjang.
Masalahnya tidak semua klinik sudah bekerjasama dengan BPJS.
Salah satu klinik Hemodialisa yang menerima BPJS adalah Klinik Esa Pemuda yang terletak di jalan Pemuda, Depok.
Klinik ini sudah 3 tahun berjalan dan dari awal sudah melakukan kerjasama dengan BPJS.
Keistimewaan klinik Esa Pemuda, selain lokasinya di pusat kota Depok, juga memiliki dokter HD yang selalu stand by setiap ada HD.
Selain itu ada dokter KGH akan selalu melakukan kunjungan secara berkala, serta perawat khusus HD yang memiliki pengalaman yang mumpuni menanggani pasien HD.
Selain itu, suasana klinik sangat nyaman berbeda dengan RS yang sangat ketat.
Ini pengalaman penulis sebagai penderita yang harus berhubungan dengan tersebut.
“Saya waktu pertama kali datang ke klinik Esa Pemuda di temui dokter Jess M Siagian, dokter HD yang memberikan penjelasan panjang lebar tentang cuci darah itu apa dan apa saja efeknya dan apa yang harus dilakukan.”
Dan saya jadi tidak takut lagi melakukan cuci darah. Jauh berbeda ketika saya melakukan Cuci Darah di RS, saya tidak mendapat keterangan apapun, buat saya yang baru pertama melakukan cuci darah.
Saat itu cuma takut dan stress tanpa tahu apa yang harus dilakukan.
Penulis adalah pasien HD yang baru sebulan ini harus melakukan Cuci darah karena Ginjal nya sudah stadium 5, dan dokter bilang fungsi ginjalnya tinggal 12 persen.
Penulis dengan kesibukan yang tinggi mengalami gagal ginjal karena penderita diabetes menahun bahwa selain dokter dan suster yang ramah, staf dan admin di Esa Pemuda sangat membantu sekali.
“Awalnya saya HD di RS, tapi jadwal yang sudah dibuat oleh dokter dirubah oleh suster dan anehnya saat sudah dirubah, pada hari seharusnya saya HD dicancel oleh suster dengan alasan tidak jelas.”
Karena kondisi sudah sangat lemah akhirnya saya mencoba mencari tahu tentang tempat HD selain RS. Saya beruntung bisa pindah HD di klinik Esa Pemuda.
Meski awalnya sulit mengurus prosedur BPJS, dengan bantuan admin klinik data saya bisa dipindahkan untuk HD di klinik,” paparnya merasa lega.
Hebatnya lagi saat kita HD di klinik yang rata-rata bisa 4 – 5 jam, selain bisa ditunggui keluarga, kita sering di edukasi oleh dokter dan suster.
Buat warga Depok dan sekitarnya bila kesulitan untuk melakukan HD bisa ke klinik Esa Pemuda, karena ada admin yang akan membantu prosedur pemindahannya. (**)