JAKARTA, Pewartasatu.com – Sebagai perusahaan berkelanjutan (sustainable), PT Pertamina (Persero) menjalankan strategi pertumbuhan dengan kehadiran pekerja muda yang merupakan energi masa depan. Hingga akhir 2022, tercatat lebih dari 45% pekerja yang memperkuat seluruh lini bisnis Pertamina masuk dalam kategori generasi Y atau Milenial yang lahir pada periode tahun 1981 hingga 1996, atau dengan rentang usia 27-42 tahun.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, masa depan akan dikelola oleh milenial sehingga talenta pekerja usia muda perlu disiapkan. Hal ini termasuk meningkatkan porsi Milenial dan pekerja perempuan dalam porsi kepemimpinan perusahaan.
Melalui berbagai program pengembangan SDM, para pekerja Pertamina tidak hanya menjadi pekerja, namun lebih dari itu merupakan asset perusahaan. Salah satunya melalui program Agent of Change (AOC) untuk menjaring pekerja muda dan menyiapkannya menjadi pemimpin masa depan.
Selain dominasi pekerja milenial, Pertamina juga mendukung penuh kesetaraan gender yang menjadi salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs). Pertamina memberi ruang dan potensi pengembangan seluas-luasnya kepada pekerja perempuan. Saat ini, tercatat jumlah pekerja perempuan di Pertamina Group mencapai 19,4% dari total pekerja.
Sejalan dengan perhatian tersebut, Nicke mengungkapkan, pihaknya mendorong pekerja untuk mengikuti ajang penghargaan di dalam maupun luar negeri. Sepanjang 2022 Pertamina telah meraih berbagai penghargaan di bidang SDM, diantaranya; 10 Penghargaan dari Human Capital and Performance Award 2022, serta berbagai ajang penghargaan lainnya.
“Kami mendorong mereka untuk mengikuti award di dalam dan luar negeri untuk berani tampil dan meningkatkan level percaya dirinya. Hal ini perlu disiapkan, untuk bersaing dengan perusahaan dunia,” tambah Nicke.
Bahkan, Direktur Utama Pertamina masuk dalam 20 Perempuan Paling Berpengaruh 2022 oleh Forbes Indonesia. Di tingkat Internasional, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga masuk dalam 50 Perempuan Berpengaruh di Dunia 2022 versi Majalah Fortune Internasional serta 100 Wanita Berpengaruh di Dunia menurut Majalah Forbes.
Selain SDM unggul, Nicke menambahkan, Pertamina juga mendukung pemberdayaan disabilitas untuk mendapatkan kesempatan bekerja di Pertamina. Hingga akhir 2022, Pertamina tercatat memiliki 49 pekerja disabilitas, atau naik 20% dibanding jumlah pekerja disabilitas tahun 2021.
Melalui berbagai program SDM tersebut, produktivitas setiap pekerja setara dengan kontribusi sebesar USD 332 ribu atau sekitar Rp 4,9 miliar. Produktivitas pekerja ini melonjak tinggi 62,43% dibandingkan tahun 2021.
VP Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, berbagai program SDM yang dijalankan Pertamina merupakan komitmen perseroan dalam kebijakan Respectful Workplace Policy dan Human Right Policy untuk mendorong pemenuhan Hak Asasi Manusia, menciptakan kesetaraan kesempatan pekerja melalui diversity & inclusion, meningkatkan employee engagement rate, mengembangkan kompetensi dan karir melalui talent management.
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(**)