JAKARTA, Pewartasatu.com — Usai menempuh perjalanan selama 13 Jam, Presiden Joko Widodo beserta Rombongan akhirnya tiba di Munich International Airport, Jerman pada Minggu (26/6). Kedatangan Jokowi mengunjungi Jerman untuk menghadiri pertemuan puncak (KTT) G7.
KTT G7 merupakan forum tahunan yang dilaksanakan oleh negara-negara industri maju yang terdiri dari beberapa negara yakni Amerika, Jerman, Jepang, Italia, Kanada dan Prancis.
Forum tersebut membahas situasi global yang bertujuan untuk mencapai keputusan dan kesepakatan untuk berkerja sama dalam bidang-bidang tertentu.
Keputusan dan kesepakatan tersebut hanyalah bersifat usulan dan rekomendasi, sehingga tidak mengikat.
Inti utama dalam pertemuan tahun ini, diprediksi lebih berfokus untuk membahas dampak invasi Rusia ke Ukraina yang sudah terjadi selama 4 bulan lebih, yang bertitik pada persoalan ancaman terhadap pasokan pangan global.
Ukraina sendiri terkenal sebagai penghasil gandum terbaik dan utama di dunia.
Meskipun G7 hanya mewakili sepuluh persen dali populasi dunia, akan tetapi kelompok ini menguasai 45 persen di perekonomian global.
Sebagai tuan rumah KTT G7 jerman mengundang beberapa negara yaitu Senegal, Argentina, Indonesia, India dan Afrika Selatan sebagai mitra dalam pertemuan kali ini.
Indonesia sendiri pada tahun ini menjabat sebagai Presiden G20 yang akan berpuncaknya pada Oktober mendatang.
Peperangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia menjadi sebuah sorotan ketika Indonesia sendiri menjadi Presiden G20, Indonesia juga mendapat tekanan dari negara-negara lain seperti Amerika, Uni Eropa dan Australia untuk memboikot partisipasi Rusia dalam pertemuan tahun ini.
Dibalik itu Amerika juga mengancam bila tak akan menghadiri pertemuan G20 pada tahun ini jika Rusia masih berpartisipasi.
Akan tetapi Indonesia sejauh ini masih berusaha untuk nonblok dan menegaskan untuk tetap mengundang seluruh Negara G20 termasuk Rusia untuk tetap hadir pada Oktober nanti yang akan diselenggarakan di Bali.(**)