Nonton Porno & Petugas Partai, 2 Blunder Penyebab Prabowo Salip Ganjar

Pengakuan Ganjar Pranowo.//Foto: Kolase tvone.com

JAKARTA. Pewartasatu.com – Pengakuan Ganjar Pranowo bahwa orang seperti dirinya wajar menonton video porno dan tidak ada salahnya, menjadi salah satu penyebab elektabilitasnya sebagai capres melorot bahkan disalip Capres Prabowo Subianto.

Penyebab kedua adalah, anggapan bahwa PDIP melakukan blunder dengan menyatakan presiden atau capres mereka sebagai petugas partai.

Ketiga, Ganjar dinilai berperan pada pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, dan ini suatu blunder.  Keempat, manuver Ganjar yang menghubungi Pj.Gubernur DKI Jakarta menyampaikan keluhan warga Jakarta Utara yang diangap tidak pantas.

Demikian terungkap dari hasil survey yang dilakukan Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA yang disampaikan peneliti Hanggoro Doso Pamungkas melalui paparannya, di Jakarta, Senin (31/7).

Dalam simulasi survei dua nama oleh LSI Denny JA pada Juli 2023, elektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar dengan selisih mencapai 10,4 persen. Prabowo unggul dengan elektabilitas mencapai 52 persen, sedangkan Ganjar turun ke angka 41,6 persen.

LSI Denny JA melakukan penelitian kualitatif untuk mencari penyebab selisih elektabilitas Ganjar dan Prabowo. Penelitian dilakukan mulai dari focus grup discussion, analisa media, wawancara, hingga penilaian pakar atau ahli

Hasilnya, menurut Hanggoro adalah empat penyebab blunder yang dilakukan Ganjar dan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP, partai yang mengusung Ganjar.

Dalam jajak pendapat LSI Denny JA, 86,1 persen responden menilai seorang capres tidak wajar jika suka menonton video porno. Hanya 6,5 persen yang menganggap hal itu wajar, 69,9 persen menyatakan tak setuju seorang presiden dianggap sebagai petugas partai.

Menyangkut pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia, Ganjar dan PDIP dianggap sebagai pihak yang paling bersalah dalam kasus tersebut, selain Erick, Wayan Koster, dan Megawati Soekarnoputri.

Jajak pendapat juga mengungkapkan, 74,7 persen responden menyatakan aksi Ganjar menghubungi Gubernur DKI tak pantas.

Yang menarik adalah, sebagaimana penelitian LSI Denny JA, bersamaan dengan beberapa blunder yang dilakukan Ganjar, Prabowo justru melakukan manuver yang signifikan. Pertama, sinyal dukungan Jokowi.

Kedua, publik menyukai isu yang diusung Prabowo. Fokus isu itu disosialisasikan lewat sejumlah baliho yang disebar

Dalam dua survei terakhir, Prabowo menyalip Ganjar pada segmen pemilih yang puas pada kinerja Jokowi.

 

Brilliansyah: