Ekonomi

Pangkas Kerugian, Tiga Ruas Tol Trans Sumatera Bakal Dilepas Hutama Karya

JAKARTA, Pewartasatu.com – PT Hutama Karya (Persero) bakal mendivestasikan atau menjual tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) kepada Indonesia Investment Authority (INA). Tiga ruas tol tersebut di antaranya Tol Medan-Binjai, Bakauheni-Terbanggi Besar, dan Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung dengan total panjang mencapai 350 kilometer (km).

Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto menjelaskan, pelepasan kepemilikan jalan tol kepada INA akan berdampak baik pada kinerja keuangan perusahaan. Dengan begitu, dia berharap INA dapat mengambil tawaran yang disodorkan perseroan.

“Angka ini akan membaik kalau kami jadi bisa bertransaksi dengan INA untuk penjualan 350 km di tiga ruas (tol),” ujar Budi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (16/11/2022).

Budi menambahkan, struktur keuangan Hutama Karya kurang membaik, di mana perusahaan sejak 2020 hingga tahun ini mencatatkan kerugian yang berarti. Di sisi lain, manajemen juga harus memenuhi kewajiban atas bunga dan pokok utang.

“Kami laporkan bahwa Hutama Karya mengalami kerugian di tahun 2020, 2021, dan juga 2022 ini, karena kami memperhitungkan biaya bunga atas pinjaman yang untuk investasi di jalan tol ini, dan juga adanya diversifikasi beberapa ruas yang sudah beroperasi,” kata dia.

Hutama Karya mencatatkan kerugian sebesar Rp4 triliun dalam dua tahun berturut-turut. Pada 2020, total kerugian perseroan mencapai Rp 2 triliun dan di 2021 membukukan rugi Rp 2 triliun.

Hutama Karya bakal mendivestasikan tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) kepada Indonesia Investment Authority (INA). (Foto: Instagram Jokowi)
Kerugian tersebut dikonfirmasi Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu, Rionald Silaban kepada Komisi XI DPR RI. Menurutnya, kerugian Hutama Karya disebabkan biaya operasional Jalan Tol Trans Sumatera.

Kinerja keuangan BUMN Karya, lanjut Rionald, masih cukup sulit. Dia mencatat, sejak 2014- 2022 liabilitas atau utang perusahaan naik 1.300 persen dan ekuitas naik 5.454 persen.

Lantaran keuangan yang masih terkontraksi, tetapi manajemen harus menjalankan penugasan pemerintah yakni menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Oleh karena itu, Hutama Karya dinilai perlu menerima suntikan negara berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai sebesar Rp 7,5 triliun.

Adapun PMN akan dialokasikan Hutama Karya untuk melanjutkan pembangunan lima ruas Jalan Tol Trans Sumatera. Pembangunan ruas Tol Sigli-Banda Aceh senilai Rp 2,83 triliun, ruas Tol Kisaran-Indrapura senilai Rp 1,12 triliun.

Kemudian, ruas Tol Pekanbaru-Dumai senilai Rp 1,13 triliun, ruas Tol Indralaya-Muara Enim senilai Rp 2,3 triliun, dan ruas Tol Penanjung-Bengkulu senilai Rp 97 miliar.(**)

Leave a Comment