Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.//Foto: CNN
JAKARTA. Pewartasatu.com — Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersuara soal sejumlah anggota TNI mendatangi Markas Polrestabes Medan, Sumut, yang dinilainya sebagai tindakan tidak etis. Dia menyatakan telah memerintahkan Polisi Militer memeriksa sejumlah prajurit tersebut.
“Itu saya perintahkan Danpom TNI ya langsung diperiksa ya. Sudah saya perintahkan nanti akan kita periksa,” kata Yudo di Mako Paspampres, Jakarta Pusat, Senin (7/8).
Panglima menekankan tindakan prajurit itu bukan atas nama Kodam I/Bukit Barisan. “Bukan atas nama Pangdam, bukan atas nama institusi Kodam, tapi kan Satuan Kumdam (Hukum Kodam). Makanya kemarin saya perintahkan Pangdam untuk segera periksa dan Danpuspom TNI juga untuk mem-back up untuk memeriksa,” katanya.
Yudo mengatakan TNI akan menindak jika ditemukan pelanggaran dari tindakan prajurit itu, tidak ada impunitas, tidak ada menutup-nutupi, tidak ada. Harus tegas kalau ada prajurit-prajurit yang melakukan pelanggaran.
Sebelumnya, video kedatangan prajurit TNI itu tersebar di media sosial. Dalam video yang beredar, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa terlibat cekcok dengan prajurit TNI.
Kedatangan para prajurit itu, Sabtu S(5/8) mempertanyakan kasus yang menjerat ARH, tersangka pemalsuan surat keterangan lahan di Sumatera Utara. ARH adalah saudara dari Mayor Dedi Hasibuan. Teuku pun menjelaskan alasan penahanan ARH.
Kedatangan puluhan prajurit TNI ke Polrestabes Medan menurut Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, adalah untuk berkoordinasi terkait status penahanan saudara Dedi.**
