Aktual Featured Politik

Sekjen MUI Minta Armando Dalami Komunikasi, Bukan Adu Domba

Sekjen Majelis Ulama Indonesia, Amirsyah Tambunan (foto: layar TVMU)

Pewarta Satu — Perilaku dan sikap Ade Armando yang sering bicara diluar kapasitas dirinya, terutama menyangkut ajaran Islam, kembali mendapat sorotan masyarakat. Selain banyak warganet melontarkan kecaman dan kritik melalui media sosial twitter, pengurus Majelis Ulama Pusat — sebagaimana di waktu waktu lalu — kembali mengingatkan dosen komunikasi Universitas Indonesia itu.

Pernyataan Ade Armando terakhir yang kembali membuat gaduh, adalah soal perintah salat lima waktu yang menurutnya tidak ada dalam Al-Qur’an. Pernyataan ini dilontarkannya melalui channel CokroTV beberapa hari lalu.

Menanggapi hal ini, Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, meminta Ade Armando tak membuat pernyataan di luar kapasitasnya.

“Jadi kalau beliau itu kompetensinya komunikasi, berkomentarlah soal komunikasi supaya tidak bias. Komentar sesuai keahlian, bukan berkomentar untuk sensasional,” kata Amirsyah kepada wartawan, Rabu (3/11).

Amirsyah menjelaskan perintah salat merujuk pada ayat suci Al-Qur’an. Kemudian hal itu dirinci lebih lanjut dalam hadis.

Ia panjang lebar menjelaskan, memahami ajaran Islam itu berdasarkan Al-Qur’an, hadis dan termasuk ijtima ulama dengan menggunakan akal pikiran yang sehat. Jadi banyak penafsiran akhirnya harus sepakat para ulama.

”Tegas bahwa dasar hukum salat itu memang merujuk kepada Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW,” lanjutnya.

Berdasarkan itu perintah salat itu disebutkan di dalam Al-Qur’an secara umum kemudian dijelaskan lebih rinci berdasarkan hadis Rasulullah SAW dengan syarat para ulama yang memiliki kompetensi memahami Al-Qur’an dan hadis itu.

”Lima waktu itu adalah perintah salat yang dinyatakan di Al-Qur’an dan hadis dan para ulama telah sepakat memahami perintah 5 waktu,” ujar Amirsyah.

Atas hal itu, Amirsyah mengatakan mereka yang bisa menyampaikan pandangan terkait ajaran agama Islam itu adalah ulama kompeten. Mereka yang tidak memiliki kompetensi diminta menahan diri.

Ia menyarankan Ade Armando untuk fokus di bidangnya. Menurut Amirsyah, masih banyak hal lain yang menarik dalam bidang komunikasi. Misalnya bidang komunikasi ilmu yang sangat-sangat luas dan pengaruhnya besar, yaitu komunikasi yang bermanfaat untuk kemaslahatan, bukan komunikasinya yang menimbulkan kegaduhan, menimbulkan adu domba.

Dalam video yang ditayangkan Cokro TV, Ade Armando mengaitkan pernyataannya dengan Imam Islamic Center New York, Shamsi Ali, yang menyebut mereka (kaum muslimin) yang tak menjalankan syariat berarti mengingkari Islam. Jika begitu, menurut Ade, banyak sekali orang yang mengingkari Islam karena tidak menunaikan salat lima waktu.

Menanggapi pernyataan Ade ini, ramai warganet menghujatnya, sehingga nama Ade Armando sempat masuk salah satu trending, di twitter, Rabu pagi (3/).

Mengutip Jurnal Patroli ,Dalam kolom komentar, semua warganet mengkritik pernyataan Ade soal dalam Alquran tidak ada perintah untuk salat 5 waktu. Pengguna media sosial geram dengan statemen Ade tersebut, salah satunya Umar Al Chelsea @UmarHasibuan75_.

“Mulutmu ini parah Ade. Banyak perintah Allah untuk laksanakan salat 5 waktu. Kau baca Surah Hud Ayat 114, biar enggak asbun mulutmu,” tulis Umar dikutip Rabu (3 /11).

Kemudian akun Imam Shamsi Ali @ShamsiAli2, yang merupakan President of Nusantara Foundation and MFA ini menyebut pernyataan Ade menyesatkan bahwa salat 5 waktu tidak diperintahkan di Alquran. Menurut dia, jelas Alquran telah menyampaikan ajaran secara global dan Rasulullah yang merincikan.

“Armando solat bukan karena kewajiban, tapi sekedar kebiasaan dari kecil. Jahil. Salat adalah rukun Islam dan ijma’ ummat. Mengingkarinya dalam bahasa agama mengkafiri sama mengkafiri Islam (hadits). Kafirkah Armando? Biarlah Allah yang menghakimi. Saya hanya mengingatkan status pengingkar kewajiban salat,” ujarnya (ram)

 

 

 

 

Leave a Comment