Sinema Horor ANTV: Pemuja Setan, Gentayangan Menjemput Anak-anaknya

Adegan saat penguburan di film Pemuja Setan (2017) , disutradarai Joko Anwar.//Foto: IMDb

JAKARTA. Pewartasatu.com — Sinema Horor Spesial layar ANTV hari ini, Jumat (12/5) menyajian film produk Indonesia tahun 2017, ‘Pengabdi Setan’.

Pengabdi Setan ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar. Film ini adalah hasil pembuatan ulang (remake) dari film berjudul sama pada tahun 1980 silam. Dibintangi Tara Basro, Bront Palarae, Endy Arfian, Adhiyat, Ayu Laksmi, Dimas Aditya, dan Elly D. Luthan.

Pada tahun 2017 film ini menjadi film Indonesia terlaris yang berhasil meraup 4.206.103 penonton di bioskop. Ditayangkan juga di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.

Film ini berada di urutan kedua film horor Indonesia terlaris sepanjang masa. Pada ajang Festival Film Indonesia 2017 film ini mendapatkan 13 nominasi, dan berhasil memenangkan 7 di antaranya.

Di bawah ini sinopisnya dan jadwal lengkap ANTV sepanjang hari dan malam;

Jadwal acara ANTV Jumat, 12 Mei 2023.

00.00 Garis Tangan

02.00 Luv Kush

04.00 Putri Salju

05.00 Senyum Ikan

06.00 Shiva

08.30 Sinema Anak Spesial Barbie – Barbie : Putri Pulau Tropika

10.30 Bahu Begum

12.00 Jodha Akbar

14.00 Anupamaa

15.30 Vidya

17.00 Imlie

20.00 Sinema Horor Spesial – Pengabdi Setan

22.00 Legenda dan Cinta Pendekar Rajawali.–

Disclaimer: Jadal acara ini sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebijakan pengelola televisi.-

Memuja, Demi Keturunan

Pada 1981, Rini (Tara Basro) bersama ibu, bapak Bahri Suwono (Bront Palarae) dan tiga adik laki-laki Tony (Endy Arfian), Bondi (Nasar Anuz), dan Ian (Muhammad Adhiyat), tinggal di pinggiran kota Jakarta di sebuah rumah tua milik neneknya, Rahma Saidah (Elly D. Luthan).

Kisah dibuka dengan masalah finansial keluarga mereka yang kehabisan uang untuk biaya pengobatan sakit sang ibu, Mawarni Suwono (Ayu Laksmi).

Penyakit yang begitu parah membuat Mawarni tak mampu menggerakkan tubuhnya dan hanya berbaring di tempat tidur. Untuk memanggil dan meminta bantuan, Mawarni harus membunyikan lonceng.

Berbagai upaya dilakukan keluarga Rini untuk mendapatkan uang tambahan, termasuk berhenti kuliah dan meminta royalti milik Mawarni yang sempat berkarier di dunia tarik suara (terkenal dengan lagunya, ‘Kelam Malam’), sebelum akhirnya jatuh sakit selama tiga setengah tahun tanpa diketahui penyebabnya.

Karier Mawarni sudah lama redup sehingga sudah tidak menghasilkan royalti lagi. Tony pun rela menjual sepeda motor dan barang pribadi lainnya demi menolong keluarganya.

Upaya keluarga untuk membuat sang ibu sembuh dari penyakitnya gagal setelah Rini menemukan sang ibu terjatuh di lantai kamarnya dan mengembuskan napas terakhir.

Di pemakaman Mawarni, keluarga Rini pun dikenalkan dengan seorang Ustaz (Arswendi Nasution) dan putranya, Hendra (Dimas Aditya), yang mencoba turut membantu mereka di masa berkabung. Dengan kematian Mawarni, suaminya pun terpaksa pergi ke kota untuk mencari uang.

Kematian Mawarni ternyata jadi awal dari teror di rumah keluarga Rini. Mereka didatangi oleh sosok yang menyerupai sang mendiang ibu.

Nenek pun ditemukan meninggal dunia oleh Bondi, tenggelam di sumur. Di kamar nenek, Rini menemukan sepucuk surat yang ditujukan ke Budiman Syailendra (Egy Fedly), dan Rini pun pergi mengantarkan surat itu ke rusun tempat tinggal Budiman bersama Hendra.

Budiman memberi tahu Rini bahwa ia adalah kawan neneknya dulu dan ia menceritakan bahwa dulu neneknya tidak menyetujui pernikahan orang tua Rini karena Mawarni adalah seorang seniman dan tidak bisa mempunyai anak.

Karena itu, Mawarni pun dikatakan telah mengikuti sebuah sekte pemuja setan demi mendapatkan keturunan.

Film ini diproduksi Rapi Films dan CJ Entertainment, dengan produser Gope T. Samtani. Sukses film ini dapat dilhat dari raihan penghasilannya yang mencapai Rp 161 miliar, sementara anggaran pembuatannya hanya Rp 2 miliar. Situs IMDb memberi rating 6,5 /10 kepada film ini.

Ikuti keseruan film ini dl layar ANTV.**

Sumber: IMDb & Wikipedia

Brilliansyah: