Tolak Pembongkaran Masjid, Muslim Hui Bentrok dengan Aparat China

Illustrasi:  Warga etnis minoritas Muslim Hui/foto: CNNIndonesia

JAKARTA. Pewartasatu.com — Ribuan warga etnis minoritas Muslim Hui mengepung sebuah masjid di China, lantaran kubah dan masjid itu akan dihancurkan oleh pemerintah China.

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat warga terlibat bentrok dengan pasukan polisi anti huru-hara yang memblokir pintu masuk ke masjid dan mendorong massa dengan perisai dan pentungan.

Warga membalas dengan berteriak, sambil melempar botol air dan batu bata ke arah polisi.

“Ini adalah martabat terakhir kami. Ini seperti datang ke rumah kami untuk menghancurkan rumah kami. Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi,” kata seorang saksi lokal kepada CNN.

Seorang sumber yang tak disebutkan namanya menyebut ribuan warga Hui berkumpul di sekitar masjid sejak Sabtu (27/5) lalu.

“Setelah tiba di masjid, kami menyadari bahwa mereka (otoritas China) telah membawa derek ke dalam kompleks dan siap untuk penghancuran paksa,” kata sumber tersebut.

Ini bukan kali pertama warga Muslim Hui yang berusaha melindungi masjid, terlibat ketegangan dengan pihak berwenang.

Pada 2018, ribuan penduduk Hui di Ningxia melakukan aksi duduk selama tiga hari untuk mencegah pihak berwenang menghancurkan masjid yang baru dibangun.

Pemerintah setempat menunda pembongkaran, namun kemudian mengganti kubah dan menara masjid menjadi pagoda bergaya tradisional Tionghoa.

Perombakan arsitektur masjid ini seiring dugaan semakin ditekannya kebebasan beragama bagi etnis Hui. Etnis minoritas beranggotakan 11 juta orang ini tinggal di beberapa kota pesisir timur China, termasuk Ningxia.

Diyakini sebagai keturunan jauh pedagang Arab dan Persia, Hui telah berasimilasi ke dalam masyarakat Tionghoa. Sebagian besar mereka berbicara bahasa Mandarin.

Namun aktivis Hui mengatakan kelompok etnis mereka kerap menjadi target terbaru dalam tindakan kekerasan Partai Komunis terhadap Islam, yang dimulai di wilayah barat Xinjiang.

Mereka mengklaim pihak berwenang terus membatasi praktik keagamaan Muslim Hui di seluruh China termasuk dengan cara menutup sekolah Islam, kelas bahasa Arab, dan melarang anak-anak belajar dan mempraktikkan Islam.**

Sumber: CNN

 

Brilliansyah: