DR.H.Baban lagi rest setelah mengobat pasien.
Pewartasatu.com – Tasikmalaya – Pengobatan tradisional yang dikelola oleh DR.H. Baban,z.a MpH, sejak tahun 1990 an, kini tempat prakteknya ditingkatkan untuk pelayanan pasien yang berobat, mengarah ke Medical Center, baik pengobatan secara tradisional, maupun medis modern.
Pengobatan tradisional dengan racikan ramuan herbal, setiap hari tempat praktek DR H Baban penuh dikunjungi pasien yang datang dari berbagai daerah di pulau Jawa, Sumatera, bahkan ada dari luar negeri, Australia dan Belanda, katanya, Rabu malam (1/7) di kediamamnya di Desa Sukasukur (Lembah Eor) Kec Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya.
Pasien yang datang berobat karena Stroke Ischemic, penyempitan pembuluh darah, darah beku atau tersumbat akibat pola makan yang tidak terkontrol dan kurang mengkosumsi minum.
” Akan tetapi yang paling parah pasien yang diserang stroke Hemmoraghic, pembuluh darah pecah, hingga berpengaruh ke jantung dan otak kecil yang kadangkala bisa fatal, dan telol, ” ungkapnya serius.
Selain stroke yang ditangani oleh DR H Baban, juga pasien yang menderita Hipertensi, kencing manis, Jantung, TBC, dan lain sebagainya, seperti pernah salah seorang petinggi di Jakarta, menderita “Syaraf Terjepit” .
Selama bertahun tahun, Ia pulang pergi berobat keluar negeri tetapi tidak sembuh sembuh hingga putus asa, kemudian atas informasi dari mulut ke mulut, dibawa ke H Baban berobat di desa Sukasukur.
Pasien diberi obat racikan satu paket, selama sebulan mengkosumsinya, ternyata Pjbt sebagai pasien H Baban sembuh total, kata Eko Sunaryo, Purna Bakti dari Bareskrim Mabes Polri.
Masyarakat sudah mengenal banyak tempat berobat tradisional di desa Mangunraja (Lembah Eor) Kecamatan Singaparna, kabupaten Tasikmalaya dan saat ini lagi membenahi bangunan ruangan tempat dokter praktek, bidan, perawat, laborataroum, dan apotik.
Oleh karena tempat praktek yang sarat pengunjung, perlu dibenahi, dan tenaga medis sudah saatnya bekerjasama secara terpadu dalam melayani pengobatan secara tradisional dan modern, terang DR H Baban, z.a, MpH kepada pewarta.
Kebutuhan pasien ke depan perlu ada alat medis seperti labor, pengukuran darah, tentu juga harus ada dokter, bidan, dan apotik tujuannya untuk meningkatkan pelayanan pasien yang berobat.
Pengobatan oleh H.Baban nampak nya pasien seringkali menunggu berlama lama untuk mengetahui hasil pemeriksaan darah, rontsen dan obat yang dibutuhkan, mereka harus membeli ke apotik yang ada di kota Tasik berjarak sekitar 5 km.
BUTUH KETERPADUAN
” Dengan berkembangnya pengobatan tradisional dengan menggunakan ramuan herbal, makanya perlu ditempatkan dokter praktek, dan tenaga perawat sehingga terwujud keterpadun pengobatan secara medis dan tradisional, “kata Dr H Baban sungguh.
Pengobatan tradisional desa Suka Sukur, Lembah Eor yang sudah ke sohor itu, selama covid -19, diduga sekitar 80% pasien berkurang, dan kini pasien mulai berdatangan, terutama dari Jakarta.
Pasien yang jauh dari tempat praktek, dan susah keluar rumah selama PSBB, selalu diperhatikan terutama, meraka yang masih dalam perawatan dengan berkoor dinasi melalui Seluler dan Online.
Pasien yang kehabisan obat permintaannya dikirim secara Online, kata H Baban agar pasien tidak keputusan obat karena pasien beragam macam penyakit.
Mereka yang berobat terus dipantau, terutama pasien Diabetes, pemicu pangkreas yang harus diinsulin, imbasnya ke gula dan jantung. Hipertensi sinus mengarah ke peradang hati, nampaknya dengan pengobatan secara tradisional dari racikan daun.menjadi obat herbal nampak nya cepat menyembuhkan penyakit.
Saat ini tidak saja yang tua mengalami sakit, yang muda pun banyak yang sakit dan berobat, ke tempat praktek DR H Baban,z.a, MPH karena Stroke Ishemic (pembuluh darah tersumbat dan menyempit).
Stroke ini larinya ke jantung dan otak jika tidak ditangani secara serius cenderung ke Stroke Hemmoraghic, seperti yang dialami oleh alm Mantan Panglima TNI Purn Djoko Santoso, wafat tanggal 10 April 2020 lalu.