JAKARTA SAMBUT TAHUN BARU TERIMA LUAPAN BANJIR

Pewartasatu.comJkt, (3/1) – Jakarta ibukota negara, menjelang Selasa petang, (31/12). Agenda acara Isbat tampak gerimis rintik rintik, membasahi area Nikah Massal depan Balai Kota, Jakarta. Hari itu ditandai menyambut tahun baru dengan menerima luapan banjir.

Menjelang pertengahan dan akhir tahun 2019, hujan sepanjang malam di 5 wilayah kota Jakarta dan puncaknya, Rabu dinihari (1/1) menyambut tahun baru 2020 yang berakhir banjir. Air kiriman dan juga hujan di 5 wilayah kota Jakarta dimana-mana banjir dan luapan meredam rumah penduduk, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi dan Tangsel wilayah Provinsi Banten.

Ini nampaknya membawa hikmah untuk kita semua Bukan hanya jalan yang banjir bahkan dalam rumah pun ikut banjir sehingga tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari karena jalanan digenangi oleh air banjir .

Selain itu juga terjadi banjir bandang di wilayah Lebak Banten,sehingga organisasi Islam PATRAH turun ke lokasi pemukiman untuk membantu para korban banjir dan banjir bandang.

Hari ini organisasi islam PATRAH(Persatuan Kesultanan Banten Indonesia) membantu bencana banjir di Lebak Banten yang terkena banjir, terutama di Desa Harkat Jaya Kecamatan Sukajaya, Tangerang dan Bogor dari PATRAH(persatuan Trah Kesultanan Banten Indonsia) Persatuan DPD Bogor Raya.

Bantuan yang diberikan oleh organisasi Islam Patrah berupa sembako selimut, uang dan lainnya. Menurut Taufik Maulana Pengurus Besar Organisasi Islam PATRAH(persatuan TrahKesultanan Banten Indonesia) ini mempunyai bagian logistik dan swadaya dari anggotanya, sehingga kita cepat mengatasi untuk membantu korban banjir, ujarnya pasti.

Tak hanya sembako, organisasi islam ini juga membantu evakuasi para korban banjir untuk diungsikan ketempat-tempat yang aman jauh dari banjir, ujar Taufik Maulana Pengurus Besar PATRAH

Harapan agar korban bisa diatasi dengan baik, lancar, dan diharapkan air yang meredam pemukiman penduduk cepat surut luapan nya, demikian Taufik Maulana pengurus Besar PATRAH kepada Pewarta Satu.

ahmad: