*Peringati Hari Kartini, Bamsoet Serahkan Ratusan Bantuan Sembako di Jakarta Utara*

Pewartasatu.com  *JAKARTA* – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Ormas Wanita Srikandi Pemuda Pancasila, Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Golkar Dimaz Raditya memberikan bantuan ratusan paket sembako di dua lokasi.

Lokasi pertama di halaman kantor DPD I Partai Golkar DKI Jakarta kepada ratusan pengemudi ojek online wanita yang diserahkan langsung oleh Ketua Umum dan Sekjen Gerak BS Aroem Alzier dan Ratu Dian. Lokasi kedua kepada warga di Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara. Paket bantuan antara lain berisi beras 10 kilogram, minyak goreng 2 liter, cornet 1 kaleng, sarden 2 kaleng, kecap 1 botol, saus sambel 1 botol, mie instan 10 bungkus, susu cair 1 liter, sabun mandi 2 batang dan teh celup 1 kotak.

“Kita harapkan bantuan yang diberikan bisa menstimulus semua pihak untuk mau bergotongroyong membantu mereka kesusahan. Banyak warga yang sehari-hari sudah susah mencari sesuap nasi, kini makin terpuruk akibat pandemi Covid-19. Bantuan ala kadarnya ini setidaknya bisa meringankan beban pikiran dan beban harian mereka agar tak bingung memenuhi pangan harian,” ujar Bamsoet usai memberikan bantuan, di Jakarta, Selasa (21/4/20).

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menuturkan, bantuan yang diberikan sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Serta menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang tinggal tiga hari lagi.

“Semangat dan perjuangan Kartini tak hanya sebatas dalam emansipasi wanita saja. Melainkan juga penunjuk jalan terang yang menginspirasi kaum perempuan agar tetap tegar dalam menghadapi berbagai rintangan kehidupan,” kata Bamsoet.

Mantan Ketua DPR RI ini mengingatkan, memberdayakan perempuan tak ubahnya dengan memberdayakan beberapa orang sekaligus. Karena dalam setiap diri perempuan, ia tak pernah memikirkan dirinya sendiri. Selalu ada keluarga ataupun orang di sekitar yang turut ia pikirkan.

“Di tengah pandemi Covid-19, kaum perempuan merupakan bagian yang tak boleh dilupakan untuk senantiasa diberikan perhatian. Baik oleh unsur pemerintah maupun masyarakat dalam berbagai aksi gotongroyong,” tandas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengungkapkan, dirinya bisa merasakan kegundahan hati yang dialami para perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Saat ayahnya wafat di kala ia baru berusia lima belas tahun, praktis sang ibu mengambil alih nakhoda kapal sebagai kepala keluarga.

“Berbagai perjuangan ibu sebagai kepala keluarga, tak bisa saya lupakan. Di luar sana, masih banyak kaum perempuan yang juga harus memikul tanggung jawab serupa, yang perlu kita bantu dengan seksama,” pungkas Bamsoet. (*)

ahmad: