Pewartasatu. Com- Cirebon, Jumat ,10 Juli 2020 Jawa Barat – Anak sekolah merupakan periode tumbuh kembang anak yang berada pada periode usia 7-12 tahun. Anak-anak usia sekolah umumnya menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, berpengaruh terhadap pola makan termasuk kebiasaaan jajannya. Tumbuh kembang anak pada masa bersekolah terkait erat akan penyebaran virus corona yang belum bisa dikendalikan, karena virus ini tak akan segera menghilang ditengah masyarakat. Keadaan new normal cepat atau lambat akan terjadi di sekolah.
Lalu, bagaimana orang tua menyikapi new normal ketika sang buah hati bersiap memasuki periode kembali ke sekolah? Ahli gizi dari Siloam Hospitals Putera Bahagia dari kota Cirebon, Sherly Silvi Kampi, Amd.Gz., pada bincang live streaming melalui radio menyampaikan sejumlah tips agar sang anak tetap aman dalam mengkonsumsi bekal makanannya.
“New normal merupakan perilaku baru berbasis adaptasi. Karenanya para ibu harus menyiapkan bekal makanan bagi sang anak dengan tetap mengikuti pola makan sehat. Anak pun harus diberi penyampaian akan prilaku baru ini. Jajan tetap diperbolehkan namun terbatas dan mengacu pada protokol kesehatan”, sebut Sherly, .Sherly menyampaikan, anjuran new normal di sekolah dapat mengadopsi dari The Center for Disease (CDC), bagi sekolah-sekolah yang akan dibuka kembali di Amerika saat pandemi covid-19. Indonesia mungkin bisa mengadopsi sejumlah anjuran new normal di sekolah dari CDC tersebut, yaitu :
– Menggunakan masker
– Tidak boleh berbagi barang-barang atau peralatan
– Membersihkan dan mendesinfektan bagian sekolah yang sering disentuh sesering mungkin
– Lakukan pemeriksaan kesehatan dan temperatur rutin
– Memasang stiker di lantai agar anak tahu batas jarak aman dengan anak lain
– Tidak boleh ada antrean di kantin sekolah
Lebih lanjut, prinsip gizi anak sekolah pada masa new normal tetap harus diperhatikan para ibu guna mempersiapkan bekal makan bagi sang buah hati.
” Dimasa New normal saat kelak bersekolah, lalu pauk utama merupakan hal utama dengan menu yang beraneka ragam, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayuran termasuk buah-buahan. Disekolah prilaku hidup bersih pun harus disampaikan kepada anak, contohnya sering melakukan cuci tangan dan pilih jajanan sehat”, tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Sherly turut mengingatkan agar anak tidak boleh membeli jajanan yang beralaskan kertas bekas pun alas koran. “Terutama gorengan yang sering menggunakan alas kertas bekas serta hindari minuman bersoda”, imbuh Sherly mengingatkan.
Diakhir diskusi kesehatan melalui live streaming radio, Ahli gizi dari Siloam Hospitals Putera Bahagia dari kota Cirebon, Sherly Silvi Kampi, Amd.Gz. ini pun memberikan sejumlah anjuran dan saran bagi orang tua guna mempersiapkan bekal makanan anak sekolah, yaitu :
– Sajikan menu yang dipilih anak (libatkan anak, sesuaikan dengan kondisi)
– Porsi sesuai dengan kecukupan gizi anak (acuan gizi seimbang)
– Pilih bahan pangan sumber zat gizi dengan kualitas baik (jangan layu/sudah tidak segar, berubah warna, aroma, rasa, tekstur)
– Selalu jaga hygiene dan sanitasi
– Perhatikan penampilan (pangan bekal, wadah/perlengkapan bekal)
– Ingatkan anak dengan gizi seimbang agar anak bisa untuk memadu padankan menu bekal yang dibawa dengan jajanan yang akan dibeli.
Dengan persiapan bekal makanan yang cukup dan bergizi, kekebalan tubuh dan pola gizi anak tetap terjaga. Lalu bolehkah anak jajan?
“Boleh saja anak jajan tetapi pada saat tertentu atau kadang-kadang saja. Dan yang utama, jalin komunikasi dengan pihak sekolah agar kualitas pangan jajan baik dan aman bagi anak sekolah diusia 7 hingga 12 tahun”, pungkas Sherly.
Sumber : Siloam Hospitals Putera Bahagia Cirebon