Menekraf Teuku Riefky Harsya (kanan) menggelar pertemuan dengan Wamenkeu Suahasil Nazara (kiri) di Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Jumat,6/12/2024.(Foto: Humas)
JAKARTA, Pewartasatu.com – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya menggelar pertemuan dengan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, untuk membahas usulan kebutuhan tambahan anggaran tahun 2025.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kolaboratif dengan kementerian/lembaga dalam mendorong pengembangan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional (_New Engine of Economic Growth_).
“Dalam Asta Cita ke-3, Presiden Prabowo menyatakan secara tegas akan meningkatkan lapangan pekerjaan yang berkualitas salah satunya dengan mengembangkan industri kreatif. Oleh karena itu dukungan anggaran sangat penting untuk pencapaian target Kementerian Ekraf/Bekraf, sebagaimana dituangkan dalam RPJMN. Negara seperti Korea Selatan memberikan dukungan anggaran yang memadai mencapai 1 persen dari APBN Korea Selatan. Sementara di negara kita baru 0,008 persen dari APBN,” kata Menekraf Riefky di Kantor Kemenparekraf, Jumat (6/12).
Riefky menjelaskan, Kemenekraf telah menyampaikan usulan tambahan anggaran sebesar 2,42 triliun rupiah yang mendapat dukungan dari pimpinan dan anggota Komisi VII DPR RI.
Kebutuhan tambahan anggaran ini diajukan untuk memenuhi kebutuhan dalam melaksanakan program-program prioritas pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita dan tercapainya pertumbuhan ekonomi 8 persen sebagaimana yang ditargetkan pemerintah.
“Di sisi lain, sebagai kementerian baru, kami harus memastikan bahwa pelayanan publik tidak boleh terhenti, khususnya dalam melayani pemangku kepentingan di 17 subsektor. Sehingga diperlukan kantor yang representatif serta sarana dan prasarana yang memadai,” kata Riefky.
Kementerian Ekonomi Kreatif pun memiliki program-program yang selaras dengan Asta Cita, di antaranya Pemberian Bantuan Insentif Pemerintah kepada Pelaku Ekonomi Kreatif; Fasilitasi Promosi/pameran nasional dan internasional; Fasilitasi Pembiayaan dan Pendukungan legalitas/ perizinan; Masterclass Pengembangan Skenario Original Series (SCENE), dan sebagainya.
Wamenkeu, Suahasil Nazara, mengapresiasi Kementerian Ekonomi Kreatif yang telah merancang program kerja yang jelas dalam mengembangkan ekonomi kreatif nasional dengan usulan tambahan anggaran sebesar Rp2,42 triliun.
“Saya senang sekali paparan dari Pak Menekraf yang berupaya menata kementerian yang baru ini, dan program-program yang akan dijalankan, ini bagus dan akan kami _support_. Dan sebenarnya Rp2,42 triliun ini sudah kita rekap, dan sudah disampaikan ke Pak Mensesneg,” kata Suahasil.
Suahasil mendorong agar Kementerian Ekonomi Kreatif bisa mengaktifkan pelaku ekonomi kreatif agar semakin banyak berinovasi dengan memanfaatkan fasilitas dan insentif yang diberikan.
“Pelaku ekonomi kreatif ini bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), KUR ini bunganya hanya 6 persen. Jika perbankan ada yang bilang bunganya 15 persen, tapi 9 persennya dibayar oleh negara. Jadi saya harapkan dana bergulir yang ada di perbankan, yang ada di BLU ini harusnya bisa kita aktifkan, mungkin teman-teman di sini nanti bisa mendalami lagi,” kata Suahasil.
Hadir mendampingi Menekraf Teuku Riefky, Wamenekraf Irene Umar, Plt. Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf, Muhammad Neil El Himam; Plt. Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Kemenekraf, Cecep Rukendi; dan Plt. Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf Agustini Rahayu.(***)